Al’ilmu shaidun wal kitabatu qoidun. Itulah kira-kira bunyi ungkapan yang selalu menginspirasi saya untuk selalu menuliskan semua pengetahuan atau hal-hal baru yang saya dapat berkenaan dengan ilmu. Kalau diterjemahkan dalam arti bebas ilmu itu ibarat binatang buruan dan tulisan/catatan adalah sebagai tali pengikatnya. Bisa dibayangkan jika kita berburu binatang dan berhasil menangkapnya dan kita tidak mengikat binatang itu maka apa yang terjadi? Bisa dipastikan jawabannya adalah lepaslah binatang itu. maka yang harus kita lakukan adalah mengikatnya supaya binantang itu tidak lepas. Sama juga dengan ilmu jika kita telah mendapatkannya perlu diikat supaya ilmu itu tidak lepas. Caranya adalah dengan menuliskannya. Aafatal ‘ilmi annisyan, karena bahayanya ilmu adalah lupa. Memang sudah menjadi sifatnya bahwa manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Dengan menuliskan setiap ilmu yang kita dapat berarti kita telah melakukan antisipasi terhadap hilangnya ilmu dari diri kita. Sewaktu-waktu kita lupa akan ilmu itu kita masih bisa membuka kembali tulisan yang berisi catatan ilmu itu. Menulis juga merupakan cara efektif untuk belajar. Saya jadi ingat kata-kata dari ustadz saya dan saya ingin berbagi kepada kawan-kawan tentang apa yang pernah dikatakan oleh sang ustadz itu; bahwa menulis itu penting. Dengan menulis berarti kita juga membaca tapi kalau membaca belum tentu kita menulis. Menulis membantu otak kita untuk menyimpan informasi yang kita tulis. Menulis membantu memudahkan kita untuk menghafal. Menulis juga hal yang mudah kita lakukan jadi ...
Mulailah untuk menuliskan setiap ilmu yang kawan peroleh...
Ikatlah ilmu dengan menuliskannya...
Mulailah untuk menuliskan setiap ilmu yang kawan peroleh...
Ikatlah ilmu dengan menuliskannya...
No comments:
Post a Comment