Friday, November 14, 2008

Kumpulan Titik

Hidup adalah perjuangan

hidup adalah perbuatan, kata mas Tris,

hidup adalah kesempatan, kata seorang kawan

hidup itu indah, kata mas Oky,

hidup adalah memilih, kata mas Amin.

Hidup adalah untuk berbagi,

Dan masih banyak lagi makna hidup yang lain....

Begitu banyak orang mengungkapkan makna hidup. Saking banyaknya saya tidak mungkin menulisnya disini. Itu hanya sebagian ungkapan makna hidup dari beberapa kawan …

Setiap orang akan berbeda memaknai apa itu hidup…

Teringat dari pelajaran membuat sebuah garis lurus ketika masih TK maupun peajaran matematika waktu di sekolah. Pak guru menjelaskan bahwa garis adalah kumpulan dari titik. Bagi saya hidup tak ubahnya seperti garis lurus. Hidup itu laksana garis lurus. Hidup itu memiliki karakteristik seperti sebuah garis lurus. Pertama, Sebuah garis lurus pasti ada pangkal dan ujungnya, begitu juga dengan hidup kita di dunia ini. Ada batas usia yang telah ditetapkan oleh Sang Kholiq. Kelahiran merupakan awal/pangkal dari kehidupan kita di dunia dan kematian adalah ujung/akhir kehidupan kita di dunia yang fana. Kedua, Garis lurus adalah kumpulan dari banyak titik, artinya hidup kita ini merupakan kumpulan dari waktu, mulai dari hitungan detik, menit, jam, hari, bulan dan tahun. Ketiga, Titik-titik yang membentuk sebuah garis lurus itu juga tidak akan pernah kembali atau bahkan bertemu dengan titik sebelumnya. Waktu hidup kita pun tidak akan pernah berputar ke masa lampau. Betul apa yang pernah dipesankan oleh Imam Ghozali kepada murid-muridnya bahwa sesuatu yang paling jauh dari kita adalah masa lalu, karena kita tidak akan mencapainya dengan kendaraan atau teknologi apapun.

Tergantung bagaimana masing-masing kita untuk memaknai hidup. Allah Swt, dalam firmannya mengatakan, ”Tidak Aku (Allah) ciptakan jin dan mausia melainkan untuk beribadah”. Sekarang bagaimana agar hidup kita ini bisa bernilai ibadah. Bagaimana kita bisa memanfaatkan setiap titik (waktu) dalam hidup kita agar bisa bermanfaat bagi diri kita dan orang-orang di sekitar kita. Apapun yang kita kerjakan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan jangan sampai kita jadi orang yang rugi dalam arti apa yang kita lakukan di setiap titik kehidupan kita tidak mengalami perubahan ke arah yang lebih baik atau malah menjadi orang bangkrut maksudnya ”hari ini lebih buruk dari kemarin”. Karena waktu tidak akan bisa kembali lagi ke masa lalu, maka pandai-pandailah memanfaatkan waktu. Ada sebuah ungkapan ”Waktu laksana pedang” itu artinya kita harus bisa menggunakan dan memanfaatkan pedang itu, jikalau kita tidak bisa memakainya maka peadang itu yang akan menebas leher kita...

Kawan....lewat tulisan ini mari kita mencoba untuk memaknai hidup kita, ibarat orang berlayar seorang pelaut harus punya layar untuk menjalankan perahunya, karena angin bertiup tidak menurut arah perahu layar tapi sebaliknya paerahu layarlah yang berjalan menurut arah angin...Bikin hidup kita bermakna dengan kebaikan....berperilaku sesuai ajaran agama...agar hidup kita tidak terombang-ambing dalam lautan dan hanyut dalam deru derasnya ombak....

”Khoirunnas anfa’uhum linnas”,kata Nabi

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain...

Sudahkah saudara kita, teman kita, kawan kita, sahabat kita, dan orang-orang di sekitar kita merasakan keberadaan kita... kalau belum mari mulai saat ini kita bikin hidup kita lebih hidup, kita buat hidup kita punya manfaat, hidup kita menjadi punya arti, punya kepedulian terhadap orang-oraang di sekitar kita ...

Semoga....