tag:blogger.com,1999:blog-79026467148918122582024-03-14T00:59:00.420+07:00Life ExcellenceBikin Hidup Lebih HidupMuhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.comBlogger22125tag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-71453919797534748022009-04-24T10:09:00.002+07:002009-04-24T10:29:15.963+07:00The Miracle of Night<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Masih dalam rangkaian Rihlah Wisata Ziarah…<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p>Berangkat pagi pulang petang. Laksana aktivitas burung-burung yang sedang menjemput rizki, mencari makan untuk mempertahankan hidupannya. Begitulah kira-kira gambaran perjalanan kami yang bertolak di pagi hari dari rumah dan pulang dari Tuban di saat langit mulai tampak kemerahan dan wajah matahari pun semakin menghilang di ufuk barat. Setelah <st1:place st="on"><st1:placetype st="on">cape</st1:PlaceType> <st1:placename st="on">menyusuri</st1:PlaceName></st1:place> lorong-lorong goa akbar sampai badan ini sedikit basah oleh keringat bercampur tetesan air yang ada di dalam goa, kami pun kembali menuju bus yang kami tumpangi. Untuk menyegarkan tubuh ini kembali aku mandi terlebih dahulu, sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan pulang…<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Musafir, itulah sebutan orang yang sedang melakukan perjalanan. Sebagai rombongan musafir kami sengaja melanjutkan perjalanan pulang menjelang maghrib, dengan niat akan melakukan sholat maghrib dan isya’ dalam satu waktu. Kami berniat menjama’ takhir sholat maghrib dan isya’ nanti di masjid Lasem sekalian untuk makan malam.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p>Setelah melakukan shalat tiga rakaat maghrib dan dua rakaat Isya’ (di-qasar) dan nyari makan, acara selanjutnya adalah melanjutkan perjalanan pulang…<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span><st1:place st="on"><st1:city st="on"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Ada</span></st1:City></st1:place><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> yang beda rasanya…<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Waktu perjalanan pada saat berangkat dan pada saat pulang. “Beda gimana maksudnya…?” Tanya seorang teman… “Ya beda artinya itu tak sama” jawabku yang bikin dia masih tanda tanya. Apa sih maksudnya…? Gini lo apa kamu gak ngerasa kalau perjalanan kita waktu pulang itu terasa lebih cepat dibanding waktu berangkat… Iya sih…Trus emangnya kenapa?.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p>Perjalanan malam hari <st1:place st="on"><st1:state st="on">kan</st1:State></st1:place> memang beda dengan perjalanan malam hari. Kita <st1:place st="on"><st1:state st="on">kan</st1:State></st1:place> pulang malam hari sedangkan berangkat pada pagi hari. Nah perjalanan di malam hari itu memang bisa lebih cepat dibanding siang hari. Transportasi malam hari <st1:place st="on"><st1:state st="on">kan</st1:State></st1:place> tidak sepadat pada pagi/siang hari. Jadi bus bisa melaju dengan cepat dan bebas hambatan/lebih sedikit traffic load-nya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span><b style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Kenapa malam hari?<o:p></o:p></span></b><br /><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p>Masih ingat peristiwa Isra’ nya Rasulullah Saw?<o:p></o:p><br />Perjalanan dari masjidil Haram (Makkah) menuju masjidil Aqsa (Palestina) yang dilakukan oleh Nabi Muhammad bersama Jibril juga dilakukan pada malam hari. Sempat juga aku berfikir kenapa perjalanan itu dilakukan pada malam hari dan bukan siang hari…<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p>Mengutip dari bukunya Mas Agus Mustofa yang berjudul : “Terpesona di Sidratul Muntaha” disana diuraikan alasan teknis mengapa nabi di-isra’-<st1:place st="on"><st1:state st="on">kan</st1:State></st1:place> pada malam hari.<o:p></o:p></span><br /><st1:place st="on"><st1:city st="on"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Ada</span></st1:City></st1:place><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> 2 kata kunci yang bisa menjelaskan kenapa isra’-nya Nabi dilakukan pada malam hari yang diambil dari Q.S. Israa’:1. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span><i style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">“Maha suci Allah, <b style="">yang telah memperjalankan</b> hamba-Nya pada suatu <b style="">malam</b> dari masjidil haram ke masjidil aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.</span></i><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p>Kata kunci <i style="">Pertama,</i> <b style="">Yang telah memperjalankan</b>. Ternyata perjalanan yang fenomenal itu memang bukan kehendak Rasulullah Saw sendiri, melainkan kehendak Allah Swt. Kenapa demikian? Karena kata yang digunakan Allah untuk menginformasikan hal itu adalah “memperjalankan”. Ini membuktikan bahwa Allah lah yang telah memperjalankan Muhammad Saw. Bersama Jibril Nabi dibawa melanglang “ruang” dan “waktu” dalam alam semesta ciptaan Allah. Jibril sengaja dipilih oleh Allah untuk mendampingi beliau kaena dia adalah makhluk dari langit ke tujuh yang berbadan cahaya. Dengan badan cahayanya itu Jibril bisa membawa Rasulullah Saw melintasi dimensi-dimensi yang tak kasat mata. Perjalanan waktu itu juga disertai oleh Buraq, makhluk berbadan cahaya dari alam malakut yang dijadikan tunggangan selama perjalanan itu. Maka mereka bertiga bisa melesat dengan kecepatan cahaya, sekitar 300.000 km/detik. Yang sebelumnya badan <i style="">wadag</i> Rasulullah Saw diubah oleh Allah menjadi badan cahaya. Hal ini untuk menyeimbangkan kwalitas badan Nabi dengan Jibril dan Buraq yang notabene keduanya adalah makhluk berbadan cahaya. <i style="">(Penjelasan secara scientific bisa dibaca lebih lengkap di bukunya Mas Agus Mustofa, bukan promosi lho…tapi bagus untuk tambahan pengetahuan)</i>.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p>Kata kunci <i style="">Kedua,</i> yaitu <b style="">Malam hari</b>. Ingat kata kunci pertama! Agar Nabi bisa mengikuti kecepatan malaikat dan Buraq, maka badan Nabi diubah menjadi badan cahaya oleh Jibril. Sehingga ini mejadi “klop” dengan perjalanan malam hari. ini adalah alas an yang lebih bersifat teknis. Pada siang hari radiasi sinar matahari demikian kuatnya, sehingga bisa membahayakan badan Rasulullah Saw, yang sebenarnya memang bukan badan cahaya. Badan Nabi yang sesungguhnya, tentu saja, adalah badan materi. Perubahan menjadi badan cahaya itu bersifat sementara saja, sesuai kebutuhan untuk mrlakukan perjalanan bersama Jibril.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Dengan melakukannya pada malam hari, maka Allah telah menghindarkan Nabi dari interferensi gelombang yang bakal membahaykan badannya. Suasana malam memberikan kondiai yang baik buat perjalanan itu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Sebagai gambaran sederhana, adalah gelombang suara. Jika malam-malam kita mencoba mendengarkan suara-suara, maka kita bisa mendengarkan dengan baik. Suara deru mobil di kejauhan, misalnya, bisa kita dengarkan dengan baik. Atau suara anjing menggonggong di tengah larut malam. Pendengaran kita menjadi demikian tajam dibandingkan siang hari. kenapa? Karena suara-suara tersebut tidak megalami interferensi atau gangguan gelombang yang terlalu besar, sehingga terdengar jernih. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p>Sama halnya mengapa Allah Swt. memerintahkan hambanya untuk bangun di malam hari. Bangun untuk melaksanakan qiyamullail (shalat tahajjud). Malam hari merupakan waktu istimewa untuk melakukan komunikasi dengan Allah Swt. Mengapa demikian? Karena pada malam hari jiwa kita bisa menjadi lebih focus dan khusuk. Keheningan di tengah-tengah sebagian manusia yang terlelap dalam tidurnya, disaat yang lain bermimpi kita bangun untuk mendekat kepada-Nya membuat hati ini mudah untuk berbicara dengan-Nya. Do’a kita lebih cepat sampai kepada-Nya. Ibarat teknologi sekarang, kalau kita berkomunikasi lewat telepon/hp pada malam hari biaya lebih murah dan lebih lancar karena malam hari bukan merupakan jam-jam sibuk bagi orang untuk berkomunikasi.<span style=""> </span>Mengutip firman-Nya dalam al Qur’an :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p></span><i style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">“Sungguh bangun malam itu lebih kuat (untuk khusuk); dan (bacaan diwaktu itu) lebih berkesan”.</span></i><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">(Q.S. al Muzammil:6).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p>Merujuk bukunya Mas Erbe Sentanu “the science & miracle of zona ikhlas”. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:City> hubungan antara gelombang otak kita dengan perasaan khusuk dalam ibadah di tengah malam. Bagaimana tidak, disaat semua orang terlelap di gelombang Delta, oarng yang melakukan salat tahajud diminta bangun di tengah malam. Maka otaknya yang berfungsi sebagai antena penerima frekuensi harus beroperasi di tengah lautan frekuensi Delta yang berputaran rendah. Sehingga hampir mustahil orang memiliki gelombang otak Beta yang tinggi di tengah malam seperti itu. Hal inilah yang membuat otak mau tidak mau akan bergerak di gelombang yang hampir serupa dengan Delta, di sekitar Theta atau Alfa. Inilah gelombang otak yang secara teknis “lebih cepat untuk khusuk”. Dengan hormone seperti endhorpine, serotonin, dan AVP yang banyak diproduksi gelombang otak ini, membuat bacaan do’a pujian kita di saat seperti itu jadi lebih berkesan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";"><o:p></o:p>Dan istimewanya lagi bahwa waktu malam terutama di sepertiga malam terakhir / waktu sahur adalah waktu yang mustajabah. Dan kalau kita bisa memanfaatkannya Insya Allah do’a kita terkabul. Mudah-mudahan kita diberi kemampuan dan kemauan untuk bisa memelihara qiyamullail, istiqomah bangun di sepertiga malam, agar hati ini menjadi jernih. Semoga…</span></p><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p>Muhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-52687115202882241802009-04-22T09:33:00.005+07:002009-04-23T05:10:24.342+07:00Kiamat Sudah Datang<p class="MsoNormal" style="text-indent: 27pt; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Dari ufuk timur terlihat sebuah sinar yang begitu terangnya menggantikan cahaya rembulan yang mulai bersembunyi. Cerahnya pagi telah menggantikan malam. Bintang-bintang di langit bersembunyi dari pandangan manusia. Begitulah perjalannan waktu, pergantian masa yang sudah menjadi sunnatullah. Allahlah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam.<o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 27pt; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Pagi itu kami (aku dan rombongan) meluncur ke <st1:place st="on"><st1:city st="on">kota</st1:city></st1:place> Tuban. Berangkat pukul 07.000 dari Sayung (sebuah daerah paling barat di <st1:city st="on">kota</st1:city> Demak yang berbatasan dengan <st1:city st="on">kota</st1:city> <st1:place st="on"><st1:city st="on">Semarang</st1:city></st1:place>). Dengan jumlah kurang lebih 50 orang kami menggunakan bus menuju Kadilangu, sebuah desa dimana terdapat salah satu makam walisongo yaitu Raden Syahid yang kita kenal dengan sebutan Sunan Kalijaga. Iya… perjalanan kali ini adalah -rihlah wisata ziarah- perjalanan berkunjung/berziarah ke beberapa makam walisongo dan wisata tadabbur alam ke “Goa Akbar”. Makam walisongo yang kami kunjungi adalah makam Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang. Sungguh perjalanan yang penuh makna jika manusia mau berfikir tentang semua ciptaan-Nya. Semua kejadian yang terjadi di bumi Allah ini termasuk peristiwa kematian. Salah satu tujuan kita berziarah adalah untuk memngingat kematian. Sebagaimana Rasulullah tidak melarang umatnya untuk melakukan ziarah kubur tak lain adalah agar kita manusia mau mengingat peristiwa kiamat kecil ini. Sebuah peristiwa yang akan dialami oleh setiap insan yang bernyawa. Termasuk Waliyullah yang kami kunjungi kali ini, kiamat kecil itu sudah mendatangi meraka. Kematian tidak kenal siapa, kapan dan dimana. Kalau Allah sudah memerintahkan Izrail untuk mencabut nyawa maka kita manusia tidak bisa menghindar, berlari untuk menyelamatkan diri bahkan bersembunyi sekalipun. Sebuah pertanyaan yang pernah dilontarkan oleh Sang Hujjatul Islam Imam Ghazali kepada muridnya, “Apa yang paling dekat dengan kita?” beberapa muridnya ada yang menjawab yang paling dekat dengan kita adalah orangtua kita, anak kita, saudara kita. Semua jawaban itu benar kata Sang Imam, tapi ketahuilah ada yang lebih dekat dengan kita yaitu kematian. Sudah menjadi ketetapan Allah kalau kamatian ini dekat dengan kita. Karena kemanapun dan dimanapun kita berada dia akan menjemput kita. Karena itu persiapkanlah bekal kita untuk perjalanan hidup selanjutnya sebelum yang menjemput kita datang.<o:p></o:p><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-indent: 27pt; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;">Sudah tidak menjadi rahasia lagi kalau peristiwa kematian ini menjadi rahasia Allah. Manusia tidak tahu kapan, dimana dan dalam kondisi sedang apa dia akan kedatangan tamu yang bernama Izrail. <st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:city></st1:place> sebuah rahasia kenapa Allah merahasiakan tentang kematian ini. <i style="">Pertama,</i> agar kita tidak “cinta dunia”. Salah satu penyakit hati yang menjadikan kita lupa akan akhirat, lupa akan ada hidup setelah mati, lupa bahwa semua amal kita di dunia ini harus dipertanggungjawabkan di hadapan Sang Pencipta. Itulah rahasia pertama kenapa Allah merahasiakan kematian agar kita tidak cinta kepada dunia hingga membuat kita lupa akan ada kehidupan setelah kematian. <span style=""> </span><i style="">Kedua, </i>tidak menunda amal kebaikan. Kalaupun kita diberi tahu bahwa besuk kita akan mati sudah sangat wajar dan pasti kita akan berbuat baik untuk hari ini. Tapi kenapa kematian tidak diberi tahukan sebelumnya, hal itu karena agar kita tidak lagi menunda-nunda untuk berbuat baik. Kita tidak tahu, mungkin satu menit, satu jam, satu hari, satu minggu atau kapan pun kita akan mati. Maka dengan begitu kita akan senantiasa berusaha berbuat kebaikan untuk mempersiapkan bekal jika sewaktu-waktu Izrail datang. <i style="">Ketiga, </i>mencegah maksiat. Orang mati itu sesuai dengan kebiasaanya. Tidak jarang kita temui, kita mendengar berita orang mati dalam kondisi mabuk, orang mati dalam kondisi bermaksiat <i style="">(na’udzubillah mindzalik).</i> Jangan sampai kita mempunyai kebiasaan buruk yang nantinya bisa membawa kita sampai pada ujung hidup kita. Mati dalam kondisi <i style="">su’ulkhotimah.</i> Yang kita harapkan adalah mati dengan akhir yang baik. Semoga… dan yang <i style="">keempat </i>kenapa Allah merahasiakan kematian adalah karena Dia ingin hambanya menjadi manusia yang cerdas. Hamba yang cerdas mampu mengubah sesuatu yang bersifat fana (rusak) menjadi baqa (kekal). Mengubah kehidupan dunia yang fana menjadi kekal. Mengubah harta yang fana yang dia miliki menjadi harta yang kekal. Bersedekah mampu mengubah harta kita yang fana menjadi kekal, menjadi infestasi yang dapat kita nikmati manfaatnya sampai besuk di akherat….<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> <span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:85%;" ><span style="font-family: trebuchet ms;font-family:trebuchet ms;" > Dia tamu yang tak diundang, tamu yang datang atas perintah Allah. Yang siap menjemput kita kapan pun dan dimanapun. Dialah Izrail Sang Pencabut nyawa. Sudahkah kita siap untuk menyambut kedatangnnya…? Mari persiapkan mulai detik ini…untuk menyambut kehadirannya karena kita tidak tahu kapan dia akan datang…yang pasti kiamat kecil ini sudah mendatangi para pendahulu kita, kini tinggal menunggu giliran kapan kiamat itu datang kepada kita…</span></span><span style="font-size:85%;"><br /><br /><br /></span></div>Muhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-88124846641074971462009-04-08T13:15:00.000+07:002009-04-08T13:17:06.595+07:00Terima Kasih telah Menggigitku<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Malam itu tepatnya hari Salasa malam atau malam Rabu jarum jam menunjuk pukul sepuluh malam. Mata ini belum terasa mengantuk meskipun badan ini ingin beristirahat. Tanganku mengambil remote tv yang tak jauh dari aku dan aku pun menyalakannya. Muncul dilayar tv sebuah acara yang dibawakan oleh Iwel Wel yaitu acara “Kursi Panas” yang menghadirkan bintang tamu para kandidat RI-1 dan yang menjadi bintang tamu waktu itu adalah Mas Rizal Ramli….( kok jadi ngomongin acara tv). Aku pun melihatnya sampai acara selesai dan mata ini pun belum mau terpejam. Akhirnya setelah mencoba untuk memejamkan mata yang diawali dengan berdo’a <i>“Bismikallahumma Ahya wa Amut”</i> mata ini mulai mengantuk setelah seharian melakukan berbagai aktivitas. <i>“Dengan menyebut nama-Mu ya Allah aku mati dan aku hidup”</i>. Aku mencoba membaringkan tubuh ini dengan posisi miring ke kanan dengan niat dan harapan nanti bisa <i>bangun malam</i>, karena menurut analisa Ibnu Hajar bahwa orang yang tidur dengan miring ke sebelah kanan dapat mempercepat bangunnya; hati itu tergantung kepada bagain badan sebelah kanan. Sedang menurut Ibnu Aj-Jauzi, dengan mengutip pendapat para ahli kesehatan, bahwa tidur demikian menurut ilmu kesehatan dapat menyehatkan badan. Membaringkan badan dengan memulai ke sebelah kanan dapat menurunkan makanan, sedangkan tidur dengan miring ke kiri menyebabkan limpa menekan ke lambung. Tak terasa aku pun terlelap dalam mimpi indah…<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Trebuchet MS";">Sungguh Allah Sang Mahapencipta yang sempurna. Yang telah menciptakan waktu siang dan malam agar manusia bisa bekerja, beramal dan beristirahat. Ketika aku pulas dalam tidurku tiba-tiba ada nyamuk yang menggigit aku. Saat itu juga aku pun terbangun. Dan aku membuka mata yang masih ngantuk ini melihat jam yang menempel di dinding. Jarum jam menunjuk ke angka 4 (kurang sedikit) dan jarum menit menunjuk ke angka 6. Berarti waktu sudah menunjukkan pukul 03.30 atau setengan empat. <i>“Alhamdulillahilladziahyana ba’dama amatana wa ilahinnusyur”</i>. “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kematian kami. Hanya kepada-Nya lah kami kembali". Aku pun bangun, berjalan menuju kamar mandi dan mengambil air wudlu untuk qiyamul lail. Memang tidak ada yang sia-sia dari semua yang Allah ciptakan. Termasuk penciptan binatang yang bernama nyamuk. Mungkin kita berfikir bahwa nyamuk itu sumber penyakit bagi manusia. Tapi malam itu Allah telah membangunkan aku dari tidurku dengan gigitan nyamuk. Mungkin saja kalau nyamuk itu tidak menggigitku aku tidak akan bangun dan ber-qiyamul lail. Terima kasih engkau (nyamuk) telah menggigitku. Terima kasih ya Allah… Engkau telah mengirimkan nyamuk itu untuk membangunkan hamba-Mu yang terlelap dalam tidurnya supaya bermunajat, berdzikir dan berdo’a kepada-Mu.<o:p></o:p></span></p>Muhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-39084927075016778842009-01-14T13:46:00.003+07:002009-01-14T13:54:48.832+07:00Mungkin Alam Mulai Bosan ...<span style=";font-family:arial;font-size:100%;" >
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4TlqobBTOlp30d2m-oicwUzpilrPHM_jX-tl7S0exCu93NlxPCpAh865wAXrsg63UpyN4WBbNNUXrkXZszQTUgiiWVXU84C3ire8l1fah-Xhd7IjSgLE6txBIv2qxhGwcMnTqPLzVqXA/s1600-h/Pic(701).jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4TlqobBTOlp30d2m-oicwUzpilrPHM_jX-tl7S0exCu93NlxPCpAh865wAXrsg63UpyN4WBbNNUXrkXZszQTUgiiWVXU84C3ire8l1fah-Xhd7IjSgLE6txBIv2qxhGwcMnTqPLzVqXA/s320/Pic(701).jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5291037501468244850" border="0" /></a></span><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link style="font-family: arial;" rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link style="font-family: arial;" rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Brush Script MT"; panose-1:3 6 8 2 4 4 6 7 3 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:script; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults ext="edit" spidmax="1027"> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout ext="edit"> <o:idmap ext="edit" data="1"> </o:shapelayout></xml><![endif]--> <p class="MsoNormal" face="arial" style="text-align: justify;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" spt="75" preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:formulas> <v:path extrusionok="f" gradientshapeok="t" connecttype="rect"> <o:lock ext="edit" aspectratio="t"> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75" style="'position:absolute;" wrapcoords="-86 0 -86 21486 21600 21486 21600 0 -86 0"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\user\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image001.jpg" title="Pic(701)"> <w:wrap type="tight"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--><span style=";font-family:lucida grande;font-size:180%;" lang="FI">A</span><span style="font-family: trebuchet ms;font-size:85%;" lang="FI">ir dari langit itu selalu mengguyur bumi kita. Lebih-lebih di bulan Januari ini hampir tiap hari bumi kita dibasahi oleh air yang turun akibat gumpalan awan di langit. Sampai-sampai orang menyebut Januari sebagai akronim yang mempunyai kepanjangan <i style="">hujan sehari-hari.</i> </span><span style="font-family: trebuchet ms;font-size:85%;" lang="SV">Karena, tidak pagi, siang atau sore bahkan malam hari hujan terus mengguyur. Seolah-olah tak kenal waktu. Begitulah kalau Allah Swt sudah berkehendak. Tidak ada seoarang pun yang bisa menghalangi. Allah mempunyai sifat <i style="">Fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu</i>. Allah berhak untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu. Jadi hujan atau tidak itu semua sudah hak/wewenang Allah sebagai Rabbul’alamin (penguasa alam).
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;font-family:arial;"><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--><span style="font-family: trebuchet ms;font-size:85%;" lang="SV">Iya...hujan akhir-akhir ini membuat kota Semarang tergenang. Hampir di jalan-jalan yang setiap hari aku lalui setiap kali berangkat kerja tertutup oleh air. Tidak hanya tertutup oleh air langit tapi juga air laut (baca: air rob) yang selalu sampai ke badan jalan karena saluran yang ada sudah tidak lagi bisa menampung banyaknya air yang masuk. Sudah beberapa hari ini ketika berangkat dan pulang kerja aku selalu dihadang banjir. Tak terkecuali tadi pagi, aku pun menerjang banjir. Setelah semalaman hujan mengguyur air yang tergenang semakin tinggi bahkan banjir makin meluas. Jalan yang kemarin belum tersentuh air kini sudah setinggi 10-30 Cm. Air sebagai sumber kehidupan seharusnya menjadi sahabat bagi makhuk hidup termasuk kita ini, manusia. Tetapi ketika jumlah air itu sudah over bisa jadi menjadi bencana bagi manusia. Apapun kondisinya tergantung kita menyikapinya. Mungkin Allah Sang pencipta air ini ingin memberi pelajaran bagi makhluknya. Manusia yang dalam penciptaannya dilengkapi dengan akal diperintahkan untuk berfikir. <i>”Tafakkaruu fi kholqillah wa latafakkaru fi dzatillah”</i> (Berfikirlah tentang ciptaan-Nya jangan berfikir tentang dzat-Nya). </span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;font-family:arial;"><span style="font-size:85%;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB3XlANU-0WaJESjD8K0zzN7ZbdnPNhqsYjQALBH3FACD4TOaYj-k9kGU-Eeu435ldBLoEpmiq8JdeOe6yapPYkPmZ6Yi-mZ3kUkgBfS5lSsD9KnOhngLKFvb9t5S6gyuChpgd9RaS5o8/s1600-h/Pic(692).jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB3XlANU-0WaJESjD8K0zzN7ZbdnPNhqsYjQALBH3FACD4TOaYj-k9kGU-Eeu435ldBLoEpmiq8JdeOe6yapPYkPmZ6Yi-mZ3kUkgBfS5lSsD9KnOhngLKFvb9t5S6gyuChpgd9RaS5o8/s320/Pic(692).jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5291037945519872226" border="0" /></a></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;font-family:arial;"><span style="font-size:85%;">
<br /></span></p><p class="MsoNormal" face="arial" style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><span style="" lang="SV">Barangkali Allah ingin memberi peringatan dengan datangnya banjir dimana-mana. Kadang manusia tanpa sadar telah melakukan hal-hal yang melanggar agama. Manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi ini diberi kepercayaan untuk mengelola alam. Namun sebagian dari kita ada yang lupa dan tanpa sadar telah merusak alam sekitar kita. Perilaku manusia yang tidak bersahabat dengan alam (seperti : membuang sampah sembarangan & menebang pohon dengan liar) sepertinya membuat alam ini sudah bosan bersahabat dengan kita ( kaya lagunya Kang Ebiet ni...). Kalau alam sudah enggan bersahat dengan kita beginilah jadinya. Banjir dimana-mana, tanah longsor melanda. <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" face="arial" style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><em><span style="" lang="SV">Telah nampak kerusakan didarat dan dilaut disebabkan karena perbuatan manusia. Supaya Allah SWT merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali kepada jalan yang benar.</span></em><span style="" lang="SV"> ( QS AR Ruum : 41 ) <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><span style="" lang="SV">Jelas bahwa sesungguhnya kerusakan lingkungan baik itu didarat seperti; kebakaran hutan, banjir, tanah longsor, penyakit menular, maupun dilaut seperti; pencemeran air laut, matinya flora laut, punahnya ikan dan makhluk hidup laut lainnya, adalah mata rantai dari kerusakan lingkungan akibat perbuatan manusia.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:85%;"><span style="" lang="FI">Kondisi semacam ini menjadi peringatan bagi kita. Bagaimana kita menjawab kejadian-kejadian ini. Bagaimana kita merespon alarm dari Sang Pencipta. Menurut ayat di atas jawabannya adalah supaya kita kembali ke jalan yang benar. Betuuul...kalau selama ini kita telah berbuat salah mari kita perbaiki kesalahan kita. Karena manusia yang baik bukanlah manusia yang tidak pernah berbuat salah tetapi manusia yang baik adalah manusia yang pernah berbuat salah dan mau memperbaikinya. Dan jika selama ini kita memusuhi alam mari mulai sekarang kita kembali bersahabat dengan alam. <o:p></o:p></span></span></p> <span style="font-family: trebuchet ms;font-family:arial;font-size:85%;" >
<br /></span><span style="font-family: trebuchet ms;font-family:arial;font-size:85%;" lang="FI"><o:p></o:p></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family: trebuchet ms;font-size:85%;" >
<br /></span>
<br /></span>Muhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-69047397889438526112008-11-14T11:31:00.005+07:002008-11-14T11:43:51.247+07:00Kumpulan Titik<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD3Y8hxOjrr4l-7_cNhtv99PPCyb8OU063gYVWMVk55rb0cqVySUxieWFCd2g7oOck2yYmFNxnS743jya5XHpNsWMxSZ-mTbYbb3u-XOpn_3oE-Mk1JBcCIEjK5lBYSzq8B-pNcz3FgLI/s1600-h/P3031912.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 228px; height: 173px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD3Y8hxOjrr4l-7_cNhtv99PPCyb8OU063gYVWMVk55rb0cqVySUxieWFCd2g7oOck2yYmFNxnS743jya5XHpNsWMxSZ-mTbYbb3u-XOpn_3oE-Mk1JBcCIEjK5lBYSzq8B-pNcz3FgLI/s320/P3031912.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5268367702608834162" border="0" /></a><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Trebuchet MS"; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style=";font-family:";font-size:10;" >Hidup adalah perjuangan</span></i><span style=";font-family:";font-size:10;" >…<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style=";font-family:";font-size:10;" >hidup adalah perbuatan</span></i><span style=";font-family:";font-size:10;" >, kata mas Tris,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="FI">hidup adalah kesempatan, </span></i><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="FI">kata seorang kawan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="SV">hidup itu indah</span></i><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="SV">, kata mas Oky,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="FI">hidup adalah memilih</span></i><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="FI">, kata mas Amin.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="SV">Hidup adalah untuk berbagi,</span></i><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="SV">Dan masih banyak lagi makna hidup yang lain....<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="SV">Begitu banyak orang mengungkapkan makna hidup. Saking banyaknya saya tidak mungkin menulisnya disini. I</span><span style=";font-family:";font-size:10;" >tu hanya sebagian ungkapan makna hidup dari beberapa kawan …<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:10;" >Setiap orang akan berbeda memaknai apa itu hidup…<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:10;" >Teringat dari pelajaran membuat sebuah garis lurus ketika masih TK maupun peajaran matematika waktu di sekolah. Pak guru menjelaskan bahwa garis adalah kumpulan dari titik. Bagi saya hidup tak ubahnya seperti garis lurus. Hidup itu laksana garis lurus. Hidup itu memiliki karakteristik seperti sebuah garis lurus. <span style="font-style: italic;">Pertama</span>, S<i style="">ebuah garis lurus pasti ada pangkal dan ujungnya</i>, begitu juga dengan hidup kita di dunia ini. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:city> batas usia yang telah ditetapkan oleh Sang Kholiq. Kelahiran merupakan awal/pangkal dari kehidupan kita di dunia dan kematian adalah ujung/akhir kehidupan kita di dunia yang fana. <i style="">Kedua, Garis lurus adalah kumpulan dari banyak titik, </i>artinya hidup kita ini merupakan kumpulan dari waktu, mulai dari hitungan detik, menit, jam, hari, bulan dan tahun. <i style="">Ketiga, Titik-titik yang membentuk sebuah garis lurus itu juga tidak akan pernah kembali atau bahkan bertemu dengan titik sebelumnya</i>. Waktu hidup kita pun tidak akan pernah berputar ke masa lampau. Betul apa yang pernah dipesankan oleh Imam Ghozali kepada murid-muridnya bahwa sesuatu yang paling jauh dari kita adalah masa lalu, karena kita tidak akan mencapainya dengan kendaraan atau<span style=""> </span>teknologi apapun. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:10;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="SV">Tergantung bagaimana masing-masing kita untuk memaknai hidup. Allah Swt, dalam firmannya mengatakan, <i style="">”Tidak Aku (Allah) ciptakan jin dan mausia melainkan untuk beribadah”</i>. Sekarang bagaimana agar hidup kita ini bisa bernilai ibadah. Bagaimana kita bisa memanfaatkan setiap titik (waktu) dalam hidup kita agar bisa bermanfaat bagi diri kita dan orang-orang di sekitar kita. Apapun yang kita kerjakan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan jangan sampai kita jadi orang yang rugi dalam arti apa yang kita lakukan di setiap titik kehidupan kita tidak mengalami perubahan ke arah yang lebih baik atau malah menjadi orang bangkrut maksudnya ”hari ini lebih buruk dari kemarin”. Karena waktu tidak akan bisa kembali lagi ke masa lalu, maka pandai-pandailah memanfaatkan waktu. Ada sebuah ungkapan <i style="">”Waktu laksana pedang”</i> itu artinya kita harus bisa menggunakan dan memanfaatkan pedang itu, jikalau kita tidak bisa memakainya maka peadang itu yang akan menebas leher kita...<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="SV">Kawan....lewat tulisan ini mari kita mencoba untuk memaknai hidup kita, ibarat orang berlayar seorang pelaut harus punya layar untuk menjalankan perahunya, karena angin bertiup tidak menurut arah perahu layar tapi sebaliknya paerahu layarlah yang berjalan menurut arah angin...Bikin hidup kita bermakna dengan kebaikan....berperilaku sesuai ajaran agama...agar hidup kita tidak terombang-ambing dalam lautan dan hanyut dalam deru derasnya ombak....<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="SV">”Khoirunnas anfa’uhum linnas”,</span></i><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="SV">kata Nabi<i style=""><o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="SV">Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain...<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="SV">Sudahkah saudara kita, teman kita, kawan kita, sahabat kita, dan orang-orang di sekitar kita merasakan keberadaan kita... kalau belum mari mulai saat ini kita bikin hidup kita lebih hidup, kita buat hidup kita punya manfaat, hidup kita menjadi punya arti, punya kepedulian terhadap orang-oraang di sekitar kita ...<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:10;" lang="SV">Semoga....<o:p></o:p></span></p>
<br />
<br />
<br />Muhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-16104243261641785152008-10-20T15:50:00.006+07:002008-10-29T09:07:16.882+07:00Berbagi Ceria dalam Buka Bersama<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4GCZSADWNZNN-nAdGKfj_5AFtemPVWYUXWKDt9VPd4ZdIqRZy5StJcunkqViqp8EXkAweWwRFsnpGP3W1do0TghpedgQOqSA5ZuQzGvX8o-UuRkj90IAzWRwv9zKIqYgnw7lg2o4mRZw/s1600-h/Komok+Bukber+2008.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4GCZSADWNZNN-nAdGKfj_5AFtemPVWYUXWKDt9VPd4ZdIqRZy5StJcunkqViqp8EXkAweWwRFsnpGP3W1do0TghpedgQOqSA5ZuQzGvX8o-UuRkj90IAzWRwv9zKIqYgnw7lg2o4mRZw/s320/Komok+Bukber+2008.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5259159441521084834" /></a><br />Sebuah dokumentasi yang diabadikan dalam sebuah kreasi KOMIK berjudul <span style="font-weight:bold;">"BUKA BERSAMA SMUNSADE ANGKATAN 2000"</span><br /><br />Acara buka puasa bersama alumni di Rumah Makan Pondok Bambu ...<br />Semoga jalinan silaturrahim para alumni tetap terjaga...<br /><br />TErima KasIh buat <a href="http://salisya.blogspot.com/">mBa ina</a> yang telah berkreasi membuat komiknya...<br /><br />Buat <a href="http://www.bunda-abrar.blogspot.com/">BundA AbRar</a> yang gak bisa hadir saat buka bersama karena putranya (Abrar) lagi operasi di RS.Tlogorejo(mudah2an cepet sehat)<br /><br />Teruntuk temen2 semua yang sudah hadir ikut berbuka bersama saya ucapkan terima kasih...<br />Semoga kita bisa berbagi lagi...di lain hari...<br /><br />Salam Sukses ...Muhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-60662199622674912072008-10-20T15:39:00.005+07:002008-10-29T09:03:11.715+07:00Saatnya Berma’afan…!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8NjWIBeCRHS_ygem1TTlB046dijaHhn_qUf4ErV6iUz4uXECBSEAixdNexrXCCUFbrWzqbDib5z-7tffHYRz3TpyaI9DKHHollvhZM9aXZ3CiNt6qLoWNmFcB7ueYNjkCiSgh9ES8_Fg/s1600-h/id.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8NjWIBeCRHS_ygem1TTlB046dijaHhn_qUf4ErV6iUz4uXECBSEAixdNexrXCCUFbrWzqbDib5z-7tffHYRz3TpyaI9DKHHollvhZM9aXZ3CiNt6qLoWNmFcB7ueYNjkCiSgh9ES8_Fg/s320/id.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5259154035330988818" /></a><br />Pak, Bu, Dek…Maaf lahir batin ya..! <br />Mas Maaf lahir batin ya…Mulai dari nol lagi ya Mas…!<br /><br />Kalimat yang mungkin tak asing lagi ditelinga kita. Kalimat dalam sebuah iklan yang sering muncul di televisi di sepanjang lebaran. Setidaknya ada 2 hal yang biasanya sulit untuk dilakukan oleh manusia : pertama mengucapkan terima kasih dan kedua adalah meminta maaf. Semua itu sulit dikerjakan karena masih adanya sifat gengsi, ujub, dan takabbur yang melekat pada seseorang. Di hari ’idul fitri ini kita harus berubah setelah sebulan ditempa dalam tarbiyah Ramadhan menjadi pribadi2 yang bertaqwa. Biasakan berterima kasih setiap kali kita mendapat nikmat, pertolongan dari siapapun. Bersyukurlah selalu atas segala karunia-Nya. Bersegeralah mohon ampunan kepada Allah disaat kita melalukan khilaf atau dosa. Meminta maaf kepada sesama jikalau dosa kita masih ada kaitannya dengan meraka. Jika kita pernah berbuat salah pada teman, saudara, keluarga, atau kepada siapapun tidak ada jeleknya kita meminta maaf terlebih dahulu.<br /><br />Jadi ingat sebuah mauidhoh ketika saya menghadiri acara Haul (peringatan wafat) Simbah Buyut pada bulan Syawal kemarin di sebuah desa namanya Prampelan yang dihadiri juga keluarga dari Mranggen, ceramah disampaikan oleh Bapak K.H Mahsun dari Mranggen Demak. Dalam tausiyahnya beliau berpesan mengutip dari sebuah kitab bahwa ada 3 kategori / type manusia :<br />1.manuasia yang mampu menahan nafsunya. Artinya ketika dia disakiti/didholimi orang lain dia mampu menahan dirinya untuk tidak membalas perbuatan orang itu meskipun dia tidak memaafkannya,<br />2.manusia yang mau mema’afkan orang lain yang berbuat jelek/dholim kepadanya.<br />3.manusia yang mau mema’afkan orang lain yang berbuat jelek/dholim kepadanya dan dia mampu berbuat baik kepada orang itu (membalasnya dengan kebaikan)<br /><br />Sekarang tinggal pilih kita mau jadi type yang mana??? type pertama, kedua/ketiga..?<br /><br />Sungguh mulia manusia type ketiga ini. Siapa kah dia? Tak lain dan tak bukan adalah Rasulullah Muhammad Saw. Beliau tidak pernah marah ketika didholimi, dimusuhi bahkan sampai diludahi wajahnya beliau tidak membalasnya bahkan malah mendo'akan orang tsb. Beliau adalah manusia pemaaf dan mampu berbuat baik kepada siapa pun termasuk kepada orang yang berbuat jahat kepada beliau.<br /><br />Melalui momen idul fitri tahun ini (1429 H) semoga kita bisa meneladani Rasulullah. Menjadi manusia yang mau memaafkan kekhilafan saudaranya. Berlaku positif kepada sesama. Mudah2an semua amal ibadah kita di bulan Ramadhan yang lalu diterima oleh Allah, Swt dan kita digolongkan ke dalam golongan orang2 yang kembali fitrah dan orang2 yang beruntung. Bisa menjumpai Ramadhan mendatang, Semoga....<br /><br />Selamat Idul Fitri 1429 H<br />Mohon Maaf Lahir & BatinMuhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-85845210297505790982008-09-19T15:30:00.002+07:002008-10-21T11:50:26.851+07:00Si Miskin & Si KayaApa sih sebenarnya yang membedakan antara orang miskin dan orang kaya. Sudah menjadi jawaban umum kalau hartalah yang menjadi pembeda antara keduanya. Orang yang berpenghasilan tinggi bisa juga disebut sebagai orang kaya atau sebaliknya orang miskin adalah orang yang penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.<br />Namun beda halnya jika ditinjau dari kacamata agama Islam. Dalam konsepsi Islam, yang membedakan antara orang kaya dengan orang miskin ialah rasa syukur manusia atas karunia Allah. Orang kaya adalah insan yang tak pernah lupa mensyukuri setiap kenikmatan yang diperolehnya. Sedang orang miskin adalah kelompok yang lalai bersyukur, kufur dan merasa tiap karunia yang didapatnya bukan karena campur tangan Allah.<br />Dalam kisah, Nabi Musa a.s pernah didatangi orang kaya dan orang miskin (materi). Si-kaya minta agar dia didoakan menjadi orang miskin sedangkan si-miskin mohon agar didoakan menjadi orang kaya. Maka Musa meminta yang kaya agar dia menjadi orang yang kufur nikmat. Namun si-kaya menjawab, “Bagaimana bisa kufur kalau segala kebutuhan yang kuperlukan sudah tersedia dan aku tinggal menggunakannya.” Kemudian Musa berkata, “Itulah sebabnya kamu tidak bisa miskin karena kamu selalu bersyukur.”<br />Kepada si-miskin, Musa meminta sebaliknya agar dia menjadi orang yang bersyukur. Tapi orang tersebut menjawab, “Bagaimana aku dapat bersyukur kalau aku tak memiliki apa-apa. Untuk beribadah saja aku tak memiliki alat ibadah yang memadai.” Musa pun kembali menegaskan, “Itulah sebabnya kamu tidak bisa menjadi kaya karena kamu tidak mau bersyukur dengan apa yang ada.”<br />Dari kisah tersebut, inti bersyukur adalah kemampuan kita memanfaatkan apa yang telah dimiliki seoptimal mungkin untuk beribadah kepada Allah. Meminjam istilah ekonomi, orang yang bersyukur adalah insan yang mampu mengolah modal minimum untuk menghasilkan pendapatan yang maksimum. Atau bersyukur merupakan sikap dewasa seorang muslim untuk menjadikan hak kepemilikannya bernilai keberkahan (barokah).<br />Bukankah Allah telah menjanjikan tawaran yang luar biasa bagi orang bersyukur, seperti firman-Nya, <br />“Barangsiapa yang mampu bersyukur (mengoptimalkan hartanya) kepada (di jalan) Allah maka (yakinlah) Allah akan melipatgandakan nikmat-Nya” QS. Ibrohim : 7<br />Sudah pasti manfaat syukur itu akan kembali dirasakan manusia sebagai subjek syukur, bukan kembali kepada Allah karena Dialah Yang Maha Kaya dan Maha Pemberi. Semoga kita bisa menjadi manusia yang pandai mensyukuri segala karunia-Nya.....Muhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-63129224232435534182008-07-11T09:30:00.004+07:002008-07-11T09:41:57.360+07:00Manusia dan Pengamen<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-style: italic;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style=""><span>Cerita dari warung tenda - Part 2 (habis)<br /></span></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style=""><span style="font-weight: bold;"><br /></span></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style=""><span style="font-weight: bold;">M</span></span>asih dalam suasana menunggu datangnya makanan & minuman yang baru dipesan. </span><span lang="SV" style="font-size:100%;">Datang seorang pengamen. <i style="">“Selamat Malam…!”</i> sapa si pengamen. Baru setelah itu mulailah dia melantunkan lagu. Lagu yang dipersembahkan untuk penikmat warung tenda dengan harapan mendapatkan sejumlah uang. Belum selesai syair lagu itu dinyanyikan temen saya mengeluarkan uang kertas seribu dan diberikan kepada si pengamen itu. Namun setelah uang seribu itu diterima oleh si pengamen itu dia langsung saja pergi. Teman saya yang memberi uang seribu tadi sedikit kecewa sambil berucap, <i style="">”Mendingan jangan dikasih duit dulu ya ! daripada dikasih duit malah pergi padahal lagunya belum selesai dinyanyikan”.</i></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><br /><span lang="SV" style="font-size:100%;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span lang="SV" style="font-size:100%;"><o:p></o:p>Begitulah kadang2 sifat manusia. Seperti halnya pengamen diatas. Setelah menerima uang dia langsung saja pergi. Manusia ketika butuh sesuatu atau dalam kesulitan pasti dia akan sering meminta/berdo’a kepada Allah bahkan tak pernah berhenti untuk berdo’a di setiap waktu. Berharap permintaannya dikabulkan oleh Allah, Swt. Namun ketika Allah mengabulkan do’anya manusia itu malah pergi meninggalkan-Nya. Manusia akan dekat kepada Tuhannya disaat membutuhkan sesuatu, diwaktu terkena musibah, ataupun saat ditimpa cobaan. Namun seringkali manusia lupa pada Yang Maha Pemberi disaat ia sudah mendapatkan apa yang mereka inginkan, ketika mereka mendapatkan anugerah kenikmatan dan lain sebagainya. Padahal semua itu adalah karunia dari Allah, Swt. Anugerah dari Tuhan yang Maha Pengasih tanpa pilih kasih dan Maha Penyanyang kepada hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><br /><span lang="SV" style="font-size:100%;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span lang="SV" style="font-size:100%;"><o:p></o:p>Sebenarnya Allah itu lebih suka mendengar hamba-Nya yang ”<i style="">bernyanyi</i>” meminta kepada-Nya. Jadi jangan bosan-bosan untuk berdo’a kepada-Nya. Jangan kita mendekat kalau butuh saja sedangkan kalau tidak butuh malah menjauh. Jadi ingat lagu yang dinyanyikan Bimbo yang bunyi syairnya : ”<i style="">aku jauh Engkau Jauh, aku dekat Engkau dekat”</i>. Sepertinya pas sekali lagunya. Allah akan mendekat jika hamba-Nya mau mendekat kepada-Nya. Bahkan Allah telah berjanji ”<i style="">Berdo’alah kepada-Ku maka akan Aku kabulkan</i>” Jangan ragukan janji-Nya. Siapa yang mau berdo’a kepada-Nya pasti akan dikabulkan. Teruslah berdo’a untuk meraih apa yang kita impikan. Iringi do’a dengan ikhtiyar & tawakkal. Yakinlah do’a kita didengar oleh Yang Maha Kekal. Amien...</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><br /></span><span lang="SV" style="font-size:100%;"><o:p></o:p></span></p>Muhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-20748271559010428452008-06-13T14:41:00.006+07:002008-07-11T09:39:35.832+07:00Tergantung Amal<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-style: italic;font-family:trebuchet ms;"><span lang="SV" style="font-size:100%;">Cerita dari warung tenda - Part 1</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-style: italic;font-family:trebuchet ms;"><span lang="SV" style="font-size:100%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span lang="SV" style="font-size:100%;">Rabu itu sehabis pulang dari kerja. Saya & teman-teman diajak makan malam bareng oleh salah seorang teman kantor. Warung makan tenda di Jl. Moh. Suyudi Semarang akhirnya menjadi tempat pilihan untuk makan dengan menu bakmi spesial. Sesampainya di warung tenda itu seorang pelayan pun menghampiri kita dengan menyodorkan dua lembar kertas yang satu berisi daftar menu makanan dan lembar satunya lagi berisi daftar minuman. Kami pun memesan makanan dan minuman. Ditengah menunggu makanan & minuman yang dipesan datang, terjadi obrolan ringan diantara kami. Satu teman ada yang berucap sambil menyeka keringat di dahinya : <i style="">”wah hawanya panas sekali ya..?”</i>. Teman yang satu lagi menimpalinya, <i style="">”panas gak nya kan <span style=""> </span>tergantung amal Pak ...!”.</i> Spontan kami pun tertawa mendengar jawaban tadi. Obrolan tadi kedengarannya sekilas memang membawa canda tawa. Namun setidaknya kita coba melihatnya dari kacamata agama. Memang benar juga apa yang dikatakan teman saya tadi bahwa panas gaknya tergantung amal. Saya tahu yang dimaksud teman saya dengan kalimat : <i style="">panas gak nya kan <span style=""> </span>tergantung amal</i> adalah setiap amal/perbuatan kita di dunia ini pasti membawa konsekwensi besuk di akherat. <i style="">”Fa in khoiron fa khoirun, wa in syarron fa syarrun”</i>. Yang baik akan dibalas baik dan yang buruk akan dibalas buruk. Barang siapa yang ketika di dunianya amalnya baik akan mendapat balasan surga, dan yang amalnya buruk balasannya adalah neraka. Siapa menanam dia akan menuai. Siapa yang menanam kebaikan akan menuai kebaikan begitu juga sebaliknya siapa yang menanam keburukan dia akan menuai keburukan. Begitulah sunnatullah. Berfikirlah sebelum berbuat jangan sebaliknya berbuat baru berfikir karena apa pun yang kita perbuat di dunia ini akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah, Swt besuk di akherat. Mudah-mudahan kita tergolong orang yang senantiasa mejaga amal kebaikan dan menjauh dari amal buruk. Semoga...</span></p><br /><p class="MsoNormal" face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"><br /></p>Muhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-27501966406210077632008-04-30T15:49:00.007+07:002008-12-13T15:41:21.099+07:00Terima Kasih “Cinta”<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4f6xjPByekrYm3_R5i-G3kuNEOpoWGlWK-NuF5PmemayUrw8yBtnqU9K7Qt0nUBcmap8KUmKZpjoEm4GFx3bxcOIlt_VFMXHHrOnVOWNU3FaSiuZzOT6Fq9p8LEbH3OpS8y32Jd5P6bg/s1600-h/terimakasihcinta.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4f6xjPByekrYm3_R5i-G3kuNEOpoWGlWK-NuF5PmemayUrw8yBtnqU9K7Qt0nUBcmap8KUmKZpjoEm4GFx3bxcOIlt_VFMXHHrOnVOWNU3FaSiuZzOT6Fq9p8LEbH3OpS8y32Jd5P6bg/s200/terimakasihcinta.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5194965579500167554" border="0" /></a><span style="font-size:100%;">Sore itu menjelang maghrib terdengar bunyi nada dari HP saya. Setelah aku buka rupanya ada pesan yang masuk, sebuah SMS dari seorang teman yang meminta saya untuk mengisi sebuah kajian adik-adik ROHIS di sebuah SMA di Demak<em>.”Bs ngisi kajian perdana di SMA 3 bsk Sbt jm.12 tema bebas?”</em> begitu pesan tulisan yang saya terima. <em>“Insya Allah bs”</em>, aku mereplay sms nya.<o:p></o:p></span><div> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><o:p></o:p>Sabtu 26 April, saat itu matahari cerah sekali memancarkan sinarnya sehingga terasa panas pada siang hari itu. <span lang="FI">Hari itu aku ada janji untuk mengisi kajian di SMA 3. Jarum jam menunjukkan pukul 11.30 aku pun bersiap-siap berangkat memenuhi permintaan temanku itu. Tepat jam dua belas kurang seperempat menit aku meluncur dari rumah menuju ke SMA 3 yang berjarak kurang lebih 13 km. Perjalanan menuju kesana sedikit kurang lancar karena jalanan macet. Rupanya masih ada perkerjaan perbaikan jalan yang rusak, tahu sendiri akibat tingginya curah hujan akhir2 ini membuat jalan sepanjang pantura banyak yang berlubang. Dengan menaiki sepeda motor saya terus melewati jalan yang penuh dengan sirtu (pasir & batu). </span><span lang="SV">Debu beterbangan kemana-mana seolah menyapa setiap orang yang melewati jalan itu. Si debu pun menyapa saya. Benda kecil itu hampir masuk ke mata saya, alhamdulillah dengan sigap mata ini berkedip seolah melindungi indera penglihatan ini dari serangan debu itu. Dan debu itupun tidak berhasil masuk ke dalam mata. Begitu hebatnya pencipta indera penglihatan manusia ini. Tanpa kita sadari atau tidak Allah telah menggerakkan mata kita, melindungi mata kita dan mengusap mata kita setiap kali ada ”musuh” mau menyerang. Sungguh kita sebagai makhluk-Nya pantas bersyukur karena begitu besar karunia Allah yang diberikan kepada manusia. Itu baru nikmat kedipan mata. Begitu besarnya bahkan kita tidak akan mampu untuk menghitungnya. Pernah saya membaca sebuah buku bahwa manusia berkedip sebanyak 60-80 kali dalam semenit. Ambilllah rata2 kita berkedip sebanyak 70x dalam satu menit. </span><span lang="SV">Coba mari kita hitung; dalam satu jam kita berkedip 70x60=4.200 kali. Kalau dalam sehari kita berkedip sebanyak 4.200x24=100.800 kali. Itu berarti Allah telah mengusap mata kita sebanyak 100.800 kali dalam sehari. Dan itu baru hitungan satu hari. Sekarang ini kita sudah hidup di dunia berapa hari, berapa minggu, berapa bulan bahkan berapa tahun?. Tak terhitung berapa kali Allah mengusap mata kita. Tanpa kita perintah Allah selalu dan tidak henti2nya mengusap mata kita, selain itu juga setiap kali mata kita kemasukan benda asing pasti akan mengeluarkan air mata yang berfungsi untuk melumasi mata ini supaya tidak iritasi. Itu semua gratis tanpa dipungut biaya. Coba kalau kita diminta bayaran sudah berapa rupiah yang harus kita keluarkan untuk membeli ”oli pelumas” mata. Syukur tiada terkira aku persembahkan untuk-Mu Ya Allah.... Begitu besar Cinta-Mu pada setiap makhluk.<o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span lang="SV"><o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span lang="SV"><o:p></o:p>Akhirnya... sampai juga saya di SMA 3 ...<o:p></o:p><br />Setibanya disana sudah masuk waktu dhuhur, saya pun menuju ke Musholla untuk menunaikan sholat,<o:p></o:p><br />Bertemu & bersilaturrahim dengan adik2 ROHIS yang bersemangat mengikuti kajian siang itu,<o:p></o:p><br />Tepat pukul 14.15 kajian berakhir saya pun pulang menuju ke rumah<o:p></o:p><br />Hari itu sungguh hari yang menyenangkan...<o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span lang="SV"><o:p> </o:p><br />Jadi ingat sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Afgan...<o:p></o:p><br />judulnya <em>”Terima Kasih Cinta”</em> Syairnya aku kutip di bawah tulisan ini karena menginspirasi saya untuk selalu bersyukur...</span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;">-----------<br /><span lang="SV"> <o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="snappreview"><span style="font-size:100%;"><span lang="SV"><o:p></o:p></span><em><span lang="FI">Tersadar, didalam sepi ku,<br />setelah jauh melangkah.<o:p></o:p></span></em></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;" class="snappreview"><span style="font-size:100%;"><em><span lang="FI">Cahaya kasih-<strong>Mu</strong>, menuntun ku,<br />kembali dalam, dekap tangan-<strong>Mu</strong>.<o:p></o:p></span></em></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><em><span lang="FI">Terima kasih ”<strong>Cinta</strong>”,<br />untuk segalanya,<br /><strong>Kau</strong> berikan lagi,<br />kesempatan itu.<br />Tak akan terulang lagi,<br />semua…<br />kesalahan ku,<br />yang pernah menyakiti-<strong>Mu</strong>.<o:p></o:p></span></em></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><em><span lang="SV">Tanpa-<strong>Mu</strong>, tiada berarti,<br />tak mampu lagi berdiri.<o:p></o:p></span></em></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><em><span lang="FI">-----------------<o:p></o:p></span></em></span></p><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size:100%;"><span lang="FI" style="font-family:trebuchet ms;">Terima kasih Ya Allah atas segala nikmat & karunia-Mu<o:p></o:p></span><br /></span><span style="font-size:100%;"><span lang="FI" style="font-family:trebuchet ms;">Masih Engkau beri hamba kesempatan hidup<o:p></o:p></span><br /></span><span style="font-size:100%;"><span lang="FI" style="font-family:trebuchet ms;">Maafkan hamba-Mu ini yang seringkali lupa menyukuri setiap detik ni’mat-Mu<o:p></o:p></span><br /></span><span style="font-size:100%;"><span lang="FI" style="font-family:trebuchet ms;">Semoga Engkau mengampuni dosa2 hamba & <o:p></o:p></span><br /></span><span style="font-size:100%;"><span lang="FI" style="font-family:trebuchet ms;">Hamba tak kan mengulangi kealphaan & kekhilafan di masa lalu<o:p></o:p></span><br /></span><span style="font-size:100%;"><span lang="FI" style="font-family:trebuchet ms;">Tiada yang dapat menjaga kehidupan hamba ini kecuali hanya Engkau</span><br /></span><span style="font-size:100%;"><span lang="FI" style="font-family:trebuchet ms;">Karena Engkau lah Yangmencipta dan Engkau pula Yangmenjaga<br /><br /></span></span></div>Muhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-69343032496129278872008-03-26T09:48:00.008+07:002008-12-13T15:41:21.721+07:00Pusing “7 “ keliling….<div style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><a style="font-family: trebuchet ms;" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoffZtWPdAleJxW31o17nxY4Mou_GMgoOynlWVbTtsOZe9nWgtUpJWMLqwaGv0e4puIl5eI-JuY8lZ_jCGwfC-VobNBvGH-DrN6sKqLJuCnAvUtsr57zvzkjETyOz8RJgjSEDjsSJPVoM/s1600-h/menara+angka.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoffZtWPdAleJxW31o17nxY4Mou_GMgoOynlWVbTtsOZe9nWgtUpJWMLqwaGv0e4puIl5eI-JuY8lZ_jCGwfC-VobNBvGH-DrN6sKqLJuCnAvUtsr57zvzkjETyOz8RJgjSEDjsSJPVoM/s200/menara+angka.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5181877901384850466" border="0" /></a><i style="font-family: trebuchet ms; font-weight: bold; color: rgb(0, 102, 0);">Belajar dari Angka</i></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="SV">Angka tujuh memang sangat unik. </span>Bahkan kita sering dengar istilah atau ungkapan yang berkaitan dengan angka tujuh walaupun sebenarnya gak ada</span><span style="font-size:100%;"> hubungannya dengan angka tujuh itu. Semisal <i style="">pusing tujuh keliling</i> (seperti judul tulisan ini), <i style="">tujuh turunan</i>. Yang menjadi pertanyaan kenapa yang dipakai itu angka 7 bukan angka lainnya seperti 2, 4, 6 atau angka lainnya? Silakan Anda menjawab sendiri.<br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhERWhonyDluPBXIYuZrfb-BQ_Zw6k2XbJ5tU2Wd0dnGJmM4SaidQS6IkJmstcMgOgzAaA1squ4JeKRe2xKQAdwC1FfBzhXP5Cq72a9Y_1a6ZPMLC5nVLpnJxa9fL9-MGkXggu1auSP4xI/s1600-h/seven.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 143px; height: 143px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhERWhonyDluPBXIYuZrfb-BQ_Zw6k2XbJ5tU2Wd0dnGJmM4SaidQS6IkJmstcMgOgzAaA1squ4JeKRe2xKQAdwC1FfBzhXP5Cq72a9Y_1a6ZPMLC5nVLpnJxa9fL9-MGkXggu1auSP4xI/s200/seven.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5181883557856779314" border="0" /></a><br /></div><div> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;">Tapi yang pasti angka 7 itu memiliki karakteristik sendiri. <span style="" lang="SV">Dan satu lagi Allah menciptakan angka tujuh ini bukan secara kebetulan. Allah menciptakan alam ini maupun peristiwa pergantian malam dan siang adalah dengan Iradah-Nya (kehendak/kesengajaan). Ternyata ada beberapa yang istimewa berkaitan dengan angka 7 itu sendiri, diantaranya yaitu :<o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><ul><li><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:100%;"><span style=""><span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;font-size:7;" > </span></span>ada 7 lubang yg kita basuh disetiap kali kita berwudlu, yaitu 2 mata (membasuh penglihatan yang sering tidak terarah), 2 lubang hidung ( membasuh penafasan agar tetap suci & terjaga), 2 lubang telinga (membasuh pendengaran yang sering salah) dan 1 mulut kita (membasuh kesalahan & kehilafan yang sering dilakukan)</span><!--[endif]--></li></ul><div style="text-align: justify;"> </div><ul><li><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:100%;"><span style=""><span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;font-size:7;" ></span></span>ada 7 anggota tubuh kita yang mendukung kita saat kita bersujud ( 2 telapak tangan, 2 lutut, 2 ujung kaki dan 1 jidad)</span><!--[endif]--></li></ul><div style="text-align: justify;"> </div><ul><li><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="FI"><span style=""><span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;font-size:7;" ></span></span></span><span style="" lang="FI">jumlah hari juga ada 7 ( ahad, senin, selasa, rabu, kamis, jum’at & sabtu)<o:p></o:p></span></span><!--[endif]--></li></ul><div style="text-align: justify;"> </div><ul><li><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="FI"><span style=""><span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;font-size:7;" ></span></span></span><span style="" lang="FI">Thowaf, sa’i, lempar jumrah juga 7 kali<o:p></o:p></span></span><!--[endif]--></li></ul><div style="text-align: justify;"> </div><ul><li><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="FI"><span style=""><span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;font-size:7;" ></span></span></span><span style="" lang="FI">Ada 7 ayat yang menjadi rukun shalat yaitu ummul kitab:al Fatihah yang terdiri dari 7 ayat<o:p></o:p></span></span><!--[endif]--></li></ul><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--></p><ul><li><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="FI"><span style=""><span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;font-size:7;" ></span></span></span><span style="" lang="FI">Nabi Muhammad ketika menerima perintah sholat juga di langit tingkat 7 (inget peristiwa<span style=""> </span>Mi’raj)<o:p></o:p></span></span></li></ul><p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><!--[endif]--></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--></p><ul><li><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="FI"><span style=""><span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;font-size:7;" ></span></span></span><span style="" lang="FI">Warna yang terurai pada cahaya juga ada 7 (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu).<span style=""> </span><o:p></o:p></span></span></li></ul><p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt; font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><!--[endif]--></p><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="FI"><o:p></o:p>Selain itu dalam ilmu matematika angka tujuh itu memiliki karakteristik tersendiri yaitu merupakan salah satu angka yang tidak bisa dibagi-bagi / dipecah oleh bilangan lain kecuali oleh angka 1 dan angka 7 itu sendiri. Mengapa demikian?<o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="FI">Ada 2 alasan : pertama, secara matematis karena angka 7 adalah bilangan <b style="">Prima</b>, yang kedua secara filosofi, karena angka 7 adalah angka yang ”tahu” bahwa yang bisa ”memahami” jati dirinya hanyalah angka satu dan tujuh itu sendiri.<o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="FI">Inilah salah satu karakteristik seorang yang beriman. Hendaknya ia memiliki karakter seperti angka tujuh. Seorang muslim harus memiliki konsistensi dan komitmen terhadap kebenaran yang sangat tinggi dan <b>Prima</b>. Ia tidak akan bisa dipecah, dibagi maupun dipengaruhi oleh orang lain, kecuali <i>dirinya</i> sendiri yang harus menentukan jalan hidupnya dengan bimbingan Yang Maha<b>SATU </b>yaitu Allah, Swt.</span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><br /><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="FI"><o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="FI"><o:p></o:p></span><i style=""><span style="" lang="FI"><span style="font-size:85%;">Dikutip dari ”menikmati keindahan Allah melalui logika & tanda2 oleh: HM.Taufik Jafri" dg perubahan seperlunya</span><o:p></o:p></span></i></span></p><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size:100%;"><br /></span></div>Muhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-14640442754617363762008-02-20T13:52:00.001+07:002008-12-13T15:41:21.844+07:00Menerjang Banjir<div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCV61D0wOSW4v9j7OTHa_9Xfkd8N1Xgisv_buZ78s-dXnhOabqMLwhlxRwETXENt8gKYltvQeqR46wxrIESC94yCG4C-1wdZq7XJdgNRn0hJLEDlFV1vCSEbK0D7PURYGer5491gO5cHo/s1600-h/jakarta+banjir.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5168953160046910018" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCV61D0wOSW4v9j7OTHa_9Xfkd8N1Xgisv_buZ78s-dXnhOabqMLwhlxRwETXENt8gKYltvQeqR46wxrIESC94yCG4C-1wdZq7XJdgNRn0hJLEDlFV1vCSEbK0D7PURYGer5491gO5cHo/s200/jakarta+banjir.jpg" border="0" /></a>Maksud hati mau menghindari banjir. E e..e.. ternyata malah terjebak banjir. Begitulah kejadian kemaren sore ketika saya pulang kantor. Hujan akhir2 ini memang membuat kota Semarang betul2 terapung. Bukan saja kaline yang banjir (seperti lagu : <em>Semarang kaline banjir</em>) tapi sampe ke jalan2nya ikut banjir juga. Walhasil saya harus menempuh rute yang lumayan agak jauh untuk pulang/pergi kantor agar terhindar dari banjir. Jarak yang biasanya bisa ditempuh dalam waktu 30 menit sekarang bisa sampe 1 jam lebih gara2 harus muter untuk menghindari banjir. Seperti biasa saya pulang dari kantor pukul 17.00 dengan mengendarai motor . Waktu itu cuaca sedikit mendung tapi tidak hujan, tapi karena semalem habis hujan tanpa henti pasti jalan kaligawe masih banjir jadi saya pikir lebih aman kalau lewat jalan lain. Akhirnya saya memutuskan untuk lewat jalan Pemuda – Jl.Agus Salim – Jl.Pattimura – Jl.Citarum – Jl.Soekarno Hatta – Jl. Wolter Monginsidi dan kemudian tembus ke pertigaan Genuk. Ternyata e...e... ternyata belum sampe di pertigaan Genuk tepatnya di sepanjang jalan Banjardawa air sudah menutup jalan itu kira2 setinggi setengah roda motor. Padahal pagi hari itu saya juga lewat jalan itu dan belum banjir dan anehnya seharian itu pun tidak turun hujan. Kenapa bisa banjir ya...? Dapat air kiriman kali ya...? Begitulah kalau sudah kehendak-Nya, tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Air sudah menggenang menutupi jalan. Jalanan macet cet...Biasa jam segitu memang jam2 sibuk saatnya para pekerja pada pulang kerja ditambah banjir dan banyak jalan yang berlubang jadi hal itu membuat setiap kendaraan yang lewat harus ekstra hati2. Termasuk saya juga terjebak banjir dan macet. Terpaksa deh harus berbasah-basah untuk melewati banjir itu. Alhamdulillah ... lega rasanya setelah akhirnya saya berhasil melewati banjir itu meskipun harus melalui antrian panjang. Legaaaa....<br />Ada satu pelajaran dari kejadian yang saya alami tersebut. Disaat manusia ditimpa musibah apa pun bentuknya apakah itu berupa masalah atupun bencana dibutuhkan kesabaran. Sama disaat itu pula kesabaran saya sedang diuji. Karena waktu itu saya harus bersabar disaat badan ini cape selesai pulang kerja, di hadang banjir ditambah lagi dengan antrian panjang karena macet. Lengkap sudah rintangan yang harus saya lalui untuk pulang menuju ke rumah. Tapi alhamdulillah nya waktu itu tidak turun hujan. Coba kalau hujan, wah tambah berbasah-basah deh. Selain sabar manusia harus juga pandai bersyukur. Masih untung rumah kita gak kebanjiran. Kalau kita tengok masih ada saudara2 kita yang rumahnya keanjiran. Benar kalau ada ungkapan mengatakan : <em>untuk urusan duniawi lihatlah ke bawah agar kita pandai bersyukur</em>. Kalau kita masih bisa naik motor cobalah lihat pengendara sepeda ontel, mereka harus cape mengayuh sepeda sedangkan kita tinggal tancap gas. Bagi pemakai sepeda ontel lihatlah pejalan kaki. Begitu seterusnya. Nah...jadi peristiwa banjir jangan dilihat sisi ruginya saja, tatap juga segi positifnya. Hikmah dibalik peristiwa mungkin akan membuat diri kita lebih terasah. Cobalah untuk menemukan hikmah di setiap kejadian yang menimpa diri kita. Allah Swt pasti punya rencana di setiap iradah-(kehendak)–Nya. Semoga kita bisa menuai hikmah di setiap kejadian. Amien ...<br /></div><div align="justify"></div>Muhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-53769240607877391792008-02-15T15:47:00.005+07:002008-12-13T15:41:22.170+07:00Try Out SALAM 2008<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_KAxN14M_38yyO4OeyGUyejl0bSVYXEUE1l0ovHqRv6dkTt45mBhnaKAU9kkatnNFc046aNs5D3odB8FXScLW-y8D8V5MD7F14o1NgEkhLLu_PoOTtMqRYF8KP4JsaETxCoyx-HNflCM/s1600-h/lp.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5168132529235597874" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 211px; CURSOR: hand; HEIGHT: 156px; TEXT-ALIGN: center" height="154" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_KAxN14M_38yyO4OeyGUyejl0bSVYXEUE1l0ovHqRv6dkTt45mBhnaKAU9kkatnNFc046aNs5D3odB8FXScLW-y8D8V5MD7F14o1NgEkhLLu_PoOTtMqRYF8KP4JsaETxCoyx-HNflCM/s200/lp.jpg" width="207" border="0" /></a><br /><div align="center"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqJkXxjdMBmF9JfXQ_v7JjBZy79jXCHy8jbBBUQWBtlaUbsvVjN2S_GY-zlTKcr8KLjgXI39-Z3tf3_tnPvpt6-z8O61H8qElzYLnbfJaCVstgPe_y1G-bPFB55VAISR9mW3VGM-NBIes/s1600-h/DSC02048.JPG"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5168131013112142370" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" height="161" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqJkXxjdMBmF9JfXQ_v7JjBZy79jXCHy8jbBBUQWBtlaUbsvVjN2S_GY-zlTKcr8KLjgXI39-Z3tf3_tnPvpt6-z8O61H8qElzYLnbfJaCVstgPe_y1G-bPFB55VAISR9mW3VGM-NBIes/s200/DSC02048.JPG" width="211" border="0" /></a> Tampak Peserta Try Out SALAM 2008 </div><div align="center"><br /> </div><div align="center"><div align="center">Foto pada acara Try Out UAN yang diadakan oleh SALAM Demak di Gedung DPRD Demak tanggal 10 Februari 2008 yang diikuti oleh kurang lebih 200 pelajar SMA di Demak.</div><div align="center">Semoga acara tersebut bisa memberikan manfaat bagi adik2 pelajar yang akan menghadapi Ujian Naasional bulan April mendatang.</div><div align="center">Sukses buat adik2 pelajar Demak</div><div align="center">jangan lupa belajar dan berdo'a</div><br /><br /><div align="center"></div></div>Muhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-73715864608627509932008-02-15T10:09:00.001+07:002008-12-13T15:41:22.432+07:00Ilmu dan Binatang Buruan<div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha6rZLzp0AzewZS5Falzh9U_D-TK8aFNmxnOSpAHXLjKXnaZ9FO8aYFd-bkzQ8RGs1jPGspfzu0-zxJof0vRjOI__1bZWMuZBv-v1fU-XzogHnppf_hJV0oOqiMHHbfG7JnLs-u1pHiMU/s1600-h/menulis.bmp"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5167039528778242562" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 154px; CURSOR: hand; HEIGHT: 145px" height="156" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha6rZLzp0AzewZS5Falzh9U_D-TK8aFNmxnOSpAHXLjKXnaZ9FO8aYFd-bkzQ8RGs1jPGspfzu0-zxJof0vRjOI__1bZWMuZBv-v1fU-XzogHnppf_hJV0oOqiMHHbfG7JnLs-u1pHiMU/s200/menulis.bmp" width="160" border="0" /></a><em>Al’ilmu shaidun wal kitabatu qoidun</em>. Itulah kira-kira bunyi ungkapan yang selalu menginspirasi saya untuk selalu menuliskan semua pengetahuan atau hal-hal baru yang saya dapat berkenaan dengan ilmu. Kalau diterjemahkan dalam arti bebas ilmu itu ibarat binatang buruan dan tulisan/catatan adalah sebagai tali pengikatnya. Bisa dibayangkan jika kita berburu binatang dan berhasil menangkapnya dan kita tidak mengikat binatang itu maka apa yang terjadi? Bisa dipastikan jawabannya adalah lepaslah binatang itu. maka yang harus kita lakukan adalah mengikatnya supaya binantang itu tidak lepas. Sama juga dengan ilmu jika kita telah mendapatkannya perlu diikat supaya ilmu itu tidak lepas. Caranya adalah dengan menuliskannya. <em>Aafatal ‘ilmi annisyan</em>, karena bahayanya ilmu adalah lupa. Memang sudah menjadi sifatnya bahwa manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Dengan menuliskan setiap ilmu yang kita dapat berarti kita telah melakukan antisipasi terhadap hilangnya ilmu dari diri kita. Sewaktu-waktu kita lupa akan ilmu itu kita masih bisa membuka kembali tulisan yang berisi catatan ilmu itu. Menulis juga merupakan cara efektif untuk belajar. Saya jadi ingat kata-kata dari ustadz saya dan saya ingin berbagi kepada kawan-kawan tentang apa yang pernah dikatakan oleh sang ustadz itu; bahwa menulis itu penting. Dengan menulis berarti kita juga membaca tapi kalau membaca belum tentu kita menulis. Menulis membantu otak kita untuk menyimpan informasi yang kita tulis. Menulis membantu memudahkan kita untuk menghafal. Menulis juga hal yang mudah kita lakukan jadi ...<br />Mulailah untuk menuliskan setiap ilmu yang kawan peroleh...<br />Ikatlah ilmu dengan menuliskannya...<br /></div><div align="justify"></div>Muhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-18981868642954437732008-01-24T14:16:00.000+07:002008-12-13T15:41:22.574+07:00Bacalah al Qur’an dan Shalawat<div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgUDKFSUDA3QvC_lp-EdpLMkI9k5msRyXSKSI34OI_-EZovzvLxACFI3rQdUCO9mCEf-7N9mLB0-Kt6CxAKMKK6rCoV0VftnqL1GviTKx0PfQJPn5I6hw7yvAnWhbt3p4uIk1n1I6x9Co/s1600-h/alquran.bmp"><span style="color:#006600;"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5158939680326480402" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" height="130" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgUDKFSUDA3QvC_lp-EdpLMkI9k5msRyXSKSI34OI_-EZovzvLxACFI3rQdUCO9mCEf-7N9mLB0-Kt6CxAKMKK6rCoV0VftnqL1GviTKx0PfQJPn5I6hw7yvAnWhbt3p4uIk1n1I6x9Co/s200/alquran.bmp" width="105" border="0" /></span></a><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="color:#006600;">Hari ke-5 bulan Muharram setahun yang lalu tepatnya tanggal 24 Januari 2007. Pagi itu pukul 06.30 Wib di ruang ICU Abi tercinta telah dipanggil Sang Mahapencipta. Setelah 5 hari di rawat di RSI Sultan Agung Semarang. Sungguh peristiwa itu membuat keluarga kami sangat kehilangan sosok orang tua yang senantiasa membimbing, mendidik anak-anaknya dengan harapan kelak putra putrinya bisa menjadi anak-anak yang soleh dan solehah berbakti kepada kedua orang tua, taat beragama, bermanfaat bagi sesama dan berguna bagi masyarakat, bangsa dan Negara. Di usianya yang ke-63 beliau meninggalkan 5 orang anak (4 putra dan 1 putri) saya adalah putra bungsu dari 5 bersaudara tersebut.<br /><br />Kini setahun sudah Abi hijrah ke alam barzah. Kami putra-putrimu disini hanya bisa menengadahkan kedua tangan memohonkan ampunan dan rahmat kepada Allah, Swt. Teriring doa : </span><span style="color:#006600;"><em>“ Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu, Allahumma latahrimna ajrahu walataftinna ba’dahu waghfirlana walahu”.<br /></em><br />Abi, belum sempat ananda ini membalas semua kebaikan yang Abi berikan selama ini. Begitu banyak ilmu yang Abi berikan kepada anak2mu sehingga kami bisa tumbuh dewasa. Do’aku semoga abi bahagia disurga-Nya. Kami putra-putrimu disini akan terus berjuang meneruskan cita-citamu dengan bekal ilmu yang telah Abi tularkan.<br /><br />Satu pesan Abi yang selalu kuingat adalah </span><span style="color:#006600;"><em>“Bacalah selalu al Quran dan Shalawat karena kelak keduanyalah yang bisa memberikan syafaat (pertolongan) di hari akhir”.<br /></em><br />Al Quran diturunkan bukan untuk hiasan tapi sebagai pedoman hidup. Ibarat sebuah perusahaan jika mereka mengeluarkan sebuah produk, misalnya televisi, computer, dan yang lainnya pasti disertai dengan manual book (buku petunjuk) pemakaian/penggunaan produk tersebut sehingga produk tersebut bisa dipakai dengan baik dan tidak gampang rusak. Begitu juga Allah, Swt menciptakan manusia disertai pula dengan buku petunjuk hidup yaitu berupa al Quran agar manusia bisa menjalankan kehidupannya dengan baik. Buku panduan, tak ada artinya kalau tidak dibaca, dipahami dan diikuti. Sama halnya dengan al Quran tak akan memberi manfaat apa pun, jika hanya disimpan di almari atau dipajang di rak buku. Dan tidak hanya dibaca saja tapi harus juga dipahami dan diamalkan serta diajarkan. Rasulullah suatu ketika pernah berkata : <em>“Sebaik-baik kamu adalah yang mau belajar al Quran dan mengajarkannya”.</em> Ketika kita sudah bisa membaca al Quran selanjutnya harus memahaminya dengan cara belajar selanjutnya mengamalkannya dan mengajarkannya. Ingat redaksi hadits Nabi diatas menggunakan kata ‘dan” bukan “atau”. Jadi ketika kita sudah belajar al Quran dan sudah bisa, langkah selanjutnya adalah mengajarkannya.<br /><br />Membaca shalawat adalah bukti cinta kita kepada Rasulullah Muhammad, Saw. Kita sebagai ummat beliau sudah seharusnya berkwajiban membaca shalawat kepadanya. Allah, Swt dan malaikat-Nya pun membaca shalawat kepada Nabi mengapa kita tidak..? bahkan di dalam al Quran Allah memerintahkan kita untuk bershalawat. Begitu besar cinta Rasulullah kepada ummatnya sehingga beliau menganggap kita bukan sekedar sebagai ummat tapi lebih dari itu kita dianggap sebagai saudara Beliau. Saya jadi ingat suatu kisah, suatu ketika di sebuah majelis Rasululah pernah berkata : <em>”Andaikan aku bisa berjumpa dengan saudaraku...”</em> belum selesai ucapan Nabi, seorang sahabat beliau memotong pembicaraan beliau, <em>”Ya Rasul.. bukankah kami ini adalah saudara-saudaramu?”</em>. <em>”Bukan, kalian adalah sahabatku, yang kumaksud dengan saudaraku adalah mereka yang tidak pernah melihatku, tidak pernah bertemu denganku namun mereka mau beriman kepadaku”</em>. Sungguh terkejut para sahabat-sahabat beliau. Kemudian Rasulullah melanjutkan pembicaraannya<em>,”Kalian adalah sahabatku, kalian sudah melihatku, bertemu dengan ku dan beriman kepadaku sedangkan saudaraku belum pernah melihatku apalagi berjumpa denganku namun mereka mau beriman kepadaku.”</em><br />Begitulah anggapan dan cintanya Rasulullah terhadap kita sebagai umat sepeninggal Beliau. Kita dianggap sebagai saudara lebih dari sahabat. Jadi sudah pantas dan menjadi kwajiban kita untuk membalas cinta Beliau salah satunya adalah dengan bershalawat. Karena dengan bershalawat kepadanya Insya Allah kita akan mendapatkan syafa’at (pertolongan) dari Rasulullah Muhammad, Saw kelak di hari kiamat. Semoga.....<br /><em>Allahummashalli ’ala sayyidina Muhammad wa ’ala ali sayyidina Muhammad.....</em> </span></span></div>Muhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-47855401604626624802008-01-09T12:06:00.000+07:002008-12-13T15:41:22.788+07:00Tahun Baru Semangat Baru<div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2f5mP-jWSoGEQHecjFVdHR68uATBtJCzKHKYBuG5n5jMbDlibW6wXKAgaLZ-BcHOgVqm2O_luGNoXoRluLUdYEDV7tWRjz9ydmQq-ti8SMNQkjMIF5L-YzoYul5A9dDQh7m4ozKKygTQ/s1600-h/alq.bmp"><span style="color:#009900;"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5153340683934575938" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" height="96" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2f5mP-jWSoGEQHecjFVdHR68uATBtJCzKHKYBuG5n5jMbDlibW6wXKAgaLZ-BcHOgVqm2O_luGNoXoRluLUdYEDV7tWRjz9ydmQq-ti8SMNQkjMIF5L-YzoYul5A9dDQh7m4ozKKygTQ/s200/alq.bmp" width="131" border="0" /></span></a><span style="font-family:trebuchet ms;color:#009900;">Satu hari lagi kita akan memasuki bulan Muharram, bulan yang menandai datangnya kembali tahun baru hijriyah. Kali ini kita akan memasuki tahun 1429 Hijriyah. Tentunya ada sejuta harapan dan impian yang memenuhi dada kita dalam menyambut datangnya tahun baru hijriyah.<br />Dengan pergantian waktu setahun, menunjukkan bahwa umur kita bertambah satu tahun, tetapi kesempatan hidup kita di dunia telah berkurang pula satu tahun, yang berarti semakin jauh kita dari kelahiran dan semakin dekat kita kepada kematian.<br />Hasan al-Basri mengumpamakan manusia bagaikan kumpulan hari-hari, setiap hari yang pergi, kita seperti kehilangan bagian dari diri kita. Apa yang telah pergi tidak akan pernah kembali.<br />Seperti yang dikatakan Imam Ghazali bahwa yang paling jauh di dunia ini dari kita adalah masa lalu karena apapun kendaraannya kita tidak akan bisa kembali ke masa lalu. Makanya kita harus menjaga hari-hari kita, baik hari ini maupun yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran agama.<br />Tahun baru hijriyah mengingatkan kita kepada kejadian spektakuler yang pernah terjadi dalam sejarah Islam, yaitu peristiwa "hijrah". Hijrah secara harfiah artinya perpindahan dari satu negeri ke negeri lain, dari satu kawasan ke kawasan lain, atau perubahan lokasi dari titik tertentu ke titik yang lain.<br />Secara historis, hijrah adalah peristiwa keberangkatan nabi besar Muhammad s.a.w. dan para sahabatnya dari kota Makkah menuju kota Yatsrib, yang kemudian disebut al-Madinah al-Munawwarah.<br />Ditetapkannya peristiwa hijrah Rasulullah dari Makkah ke Madinah sebagai awal tahun dari penanggalan atau kalender Islam, mengandung beberapa hikmah yang sangat berharga bagi kaum muslimin, diantaranya:<br />Pertama: perisitwa hijrah Rasululah dan para sahabatnya dari Makkah ke Madinah merupakan tonggak sejarah yang monumental dan memiliki makna yang sangat berarti bagi setiap muslim, karena hijrah merupakan tonggak kebangkitan Islam yang semula diliputi suasana dan situasi yang tidak kondusif di Makkah menuju suasana yang prospektif di Madinah.<br />Kedua: Hijrah mengandung semangat perjuangan tanpa putus asa dan rasa opimisme yang tinggi, yaitu semangat berhijrah dari hal-hal yang buruk kepada yang baik, dan hijrah dari hal-hal yang baik ke yang lebih baik.<br />Rasulullah s.a.w. dan para sahabatnya telah melawan rasa sedih dan takut dengan berhijrah, meski harus meninggalkan tanah kelahiran, sanak saudara dan harta benda.<br />Ketiga: Hijrah mengandung semangat persaudaraan, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah s.a.w. pada saat beliau mempersaudarakan antara kaum muhajirin dengan kaum anshar, bahkan beliau telah membina hubungan baik dengan beberapa kelompok yahudi yang hidup di Madinah dan sekitarnya.<br />Dalam konteks sekarang ini, pemaknaan hijrah tentu bukan selalu harus identik dengan meninggalkan kampung halaman seperti yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w. dan kaum muhajirin, tetapi pemaknaan hijrah lebih kepada nilai-nilai dan semangat berhijrah itu sendiri, karena hijrah dalam arti seperti ini tidak akan pernah berhenti.<br />Dalam sebuah riwayat dikisahkan, ada seorang yang mendatangi Rasulullah dan berkata: wahai Rasulullah, saya baru saja mengunjungi kaum yang berpendapat bahwa hijrah telah berakhir, Rasulullah bersabda: ”Sesungguhnya hijrah itu tidak ada hentinya, sehingga terhentinya taubat, dan taubat itu tidak ada hentinya sehingga matahari terbit dari sebelah barat”.<br />Untuk itu, mari kita jadikan makna hijrah dengan semangat menyambut masa yang akan datang dengan penuh harapan, kita yakin bahwa sehabis gelap akan terbit terang, setelah kesusahan akan datang kemudahan dan kita yakin bahwa pagi pasti akan datang walaupun malam terasa begitu lama dan panjang. Karena roda kehidupan selalu berputar dan tidak mungkin berhenti.Imam Syafi’i pernah berkata:”Memang sebenarnya zaman itu sungguh menakjubkan, sekali waktu engkau akan mengalami keterpurukan, tetapi pada saat yang lain engkau memperoleh kejayaan”.<br />Mari kita jadikan peralihan tahun sebagai momen untuk melihat kembali catatan yang mewarnai perjalanan hidup masa lalu, dengan melakukan renungan atas apa yang telah kita perbuat. Kita gunakan kesempatan ini untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup di dunia dan akhirat kelak, dengan bercermin kepada nilai-nilai dan semangat hijrah dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat, karena sesungguhnya Allah menjadikan pergantian siang dan malam untuk dijadikan pelajaran dan mengungkapkan rasa syukur, sebagaimana firman-Nya dalam surat al-Furqan:62:<br />Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur. "</span></div>Muhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-59533329112299437362008-01-07T11:50:00.000+07:002008-12-13T15:41:22.941+07:00Banjir dan Batu Kecil<div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDEpJkMKEVC4ADF3yRdQdkTn4EqLNOEUNa6c2Ng2PgMk750-rU9FgNN9S5zDigt2iS36f9Psrzp-rc_yeAg-joXXX0gVLRb7Z7xSBSfx6xU7Z0yRLOpOo7xfz3nuFG6kDzhBU4wReB1E8/s1600-h/Sunset.jpg"><span style="color:#006600;"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5152596104109174066" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 105px; CURSOR: hand; HEIGHT: 79px" height="114" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDEpJkMKEVC4ADF3yRdQdkTn4EqLNOEUNa6c2Ng2PgMk750-rU9FgNN9S5zDigt2iS36f9Psrzp-rc_yeAg-joXXX0gVLRb7Z7xSBSfx6xU7Z0yRLOpOo7xfz3nuFG6kDzhBU4wReB1E8/s200/Sunset.jpg" width="154" border="0" /></span></a><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="color:#006600;"><em>Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada di bawahnya. Pekerja itu berteriak-teriak, tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja.<br />Oleh karena itu uuntuk menarik perhatian orang yang ada di bawahnya, ia coba melemparkan uang logam di depan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang kedua pun memperoleh hasil yang sama.<br />Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala temannya, dan karena merasa sakit, temannya menengadah ke atas. Dan sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.<br /></em>-----<br /><br />Allah Swt kadang-kadang menggunakan cobaan-cobaan untuk membuat kita menengadah, ingat dan bersyukur kepada-Nya. Seringkali Allah Swt melimpahi kita dengan rahmat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepada-Nya. Karena itu, agar kita selalu mengingat kepada-Nya, Allah Swt sering menjatuhkan ”batu kecil” kepada kita.<br /><br />Banjir, tanah longsor dan sederet musibah lainnya yang menimpa negeri ini bisa diibaratkan sebagai batu kecil seperti yang tertulis dalam cerita di atas. Mungkin selama ini kita lalai dan lupa kepada Rabb yang telah menciptakan alam ini. Telah banyak nikmat dan karunia –Nya yang diberikan kepada bangsa Indonesia ini. Indonesia yang kaya akan SDA (Sumber Daya Alam) yang tersebar di seluruh pulau di Indonesia ini tak lain dan tak bukan adalah karunia & anugerah dari Allah, Swt. Namun bangsa ini seakan lupa dan tiada pernah bersyukur dengan semua itu. Bahkan dengan seenaknya ada yang menebang pohon tanpa memikirkan akibatnya. Penggundulan hutan ada dimana-mana. Perbuatan dosa ada dimana-mana. Coba kalau kita lihat berita di televisi sebagian besar dihiasi dengan berbagai berita kriminal. Mulai dari mencuri (termasuk korupsi), merampok, pembunuhan, aborsi, bahkan sampai dengan pemerkosaan. Sudah banyak manusia yang tanpa malu melakukan dosa. Bahkan ada yang bangga dengan pakaian mereka yang membuka aurat. Sungguh bangsa ini sudah lupa akan Tuhannya. Benarkah musibah yang menimpa di akhir 2007 dan masih terjadi di awal 2008 ini merupakan teguran, ujian atau bahkan azab dari Allah, Swt. Mari bersama-sama kita menengadah kepada-Nya memohon ampunan kepada-Nya atas dosa-dosa yang selama ini kita berbuat sehingga membuat Allah murka kepada bangsa ini. Meminta rahmat dan kasih sayang-Nya. Semoga Allah Azza wa Jalla berkenan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada bangsa Indonesia dan mudah-mudahan kita bisa menjadi bangsa yang senantiasa bersyukur kepada Tuhannya dan bisa mencintai dan peduli kepada sesamanya. Semoga...</span></span></div>Muhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-67142311828637506322008-01-02T11:20:00.001+07:002008-12-13T15:41:23.115+07:00Hidup adalah Rangkaian Syukur dan Sabar<div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr1eC8m0lfWrB841VzYHFjqfvpHw7VrqSBjF91V6Ffb4TYhTg-8Yi2yXMhyphenhyphenv4P9AfyDKoD3BWNO1mgQVfqkbTKfjlI3txYfFdh-y2THRv3b1kM4ZZPzUOytQJch0P_GXcmz0Wnipw6zZQ/s1600-h/air.jpg"><span style="color:#009900;"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5150730481984941298" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 74px; CURSOR: hand; HEIGHT: 100px" height="126" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr1eC8m0lfWrB841VzYHFjqfvpHw7VrqSBjF91V6Ffb4TYhTg-8Yi2yXMhyphenhyphenv4P9AfyDKoD3BWNO1mgQVfqkbTKfjlI3txYfFdh-y2THRv3b1kM4ZZPzUOytQJch0P_GXcmz0Wnipw6zZQ/s200/air.jpg" width="91" border="0" /></span></a><span style="color:#009900;"><span style="font-family:arial;"><strong>Musibah itu datang lagi...</strong></span><br /></span><span style="font-family:arial;color:#009900;">Di penghujung tahun 2007 ini bangsa Indonesia kembali berduka. Sederet bencana melanda negeri ini. Hampir di kota-kota di pulau jawa bahkan di luar pulau jawa pun merasakan bencana itu. Mulai dari banjir, tanah longsor, luapan pasang air laut, angin putting beliung, hingga kecelakaan transportasi.<br /><br />Malam itu hari Rabu 26 Desember 2007 pukul 21.00 telpon rumah berdering. Kring…kring…Kebetulan yang mengangkat telpon waktu itu kakak ipar saya. Ternyata telpon itu dari Solo dimana ada keluarga kami (Paman) yang tinggal disana. Dari ujung gagang telpon itu ada kabar bahwa rumah mereka sudah tergenang air akibat luapan kali bengawan solo. Tinggi air saat itu katanya sudah mencapai leher orang dewasa, kira-kira hampir 2 meter. Saat itu mereka sekeluarga mengungsi di rumah nenek yang masih di daerah Solo juga. Alhamdulillah semua keluarga selamat. Mereka semua ber-enam (Paman, istrinya dan 4 anaknya).<br /><br />Kami keluarga yang ada di Demak pun ikut berduka merasakan musibah yang menimpa keluarga kami di Solo. Ingin sekali kami mengunjungi mereka namun keadaan belum memungkinkan karena kondisi air yang masih mengepung daerah dimana mereka tinggal. Rencana itu pun kami tunda. Hari minggu 30 Desember 2007 terkirim kabar bahwa air sudah surut. Mereka sudah kembali ke rumahnya untuk membersihkan rumah dari lumpur akibar banjir itu.<br /><br />Selasa, 1 Januari 2008. Hujan masih menghiasi pagi kala itu. Sejak semalam hujan belum reda juga. Pagi itu kami keluarga besar di Sayung dengan sebuah Bus dengan kapasitas 30 orang berangkat menuju ke Solo untuk menengok keluarga Paman yang baru saja terkena musibah banjir. Alhamdulillah di sepanjang perjalanan kami, hujan tidak lagi turun walaupun ada sejumlah daerah yang kami lewati masih saja diguyur air yang turun dari langit itu. Akhirnya kami pun sampai di rumah Paman setelah menempuh perjalanan kurang lebih selama 3 jam.<br /><br />Setibanya disana suasana haru menyelimuti pertemuan kami. Ada tangis haru dan tetes air mata yang tak terbendung. Dinding yang basah setinggi hampir 2 meter masih membekas dan terlihat jelas akibat banjir. Bahkan ada rumah yang ketika banjir hanya terlihat atap gentengnya saja. Suasana kampung masih terlihat kegiatan warga yang membersihkan rumah-rumah mereka setelah 3 hari ditinggal ke pengungsian untuk mengamankan keluarga mereka dari banjir.<br /><br />Walaupun musibah banjir itu datang masih ada rasa sabar dan syukur dihati keluarga Paman. “Alhamdulillah kami sekeluarga masih selamat dan rumah hanya terendam setinggi leher orang dewasa karena masih ada yang lebih parah lagi hingga rumahnya ada yang terendam seluruhnya”, ujar Paman. Mereka yang rumahnya terendam kebanyakan yang ada di bantaran tanggul. Memang rasa syukur sudah seharusnya kita miliki di setiap suasana selain rasa sabar juga. Karena kata orang bijak “Hidup itu adalah rangkaian Syukur dan Sabar”. Bersyukur disaat mendapat nikmat dan bersabar dikala mendapat musibah.<br /><br />Hanya sedikit bantuan berupa sembako dan sejumlah uang yang bisa kami berikan kepada keluarga Paman. Mudah-mudahan bisa meringankan duka musibah yang menimpa. Doa kami semoga Paman sekeluarga diberi ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan hidup ini. Bertambah rasa cintanya kepada Allah dan kepada sesama. Semakin dekat dengan-Nya. Dibukakan pintu rizki yang luas dan barokah. Amien…</span></div>Muhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-15752836005955903462007-12-18T10:53:00.000+07:002008-12-13T15:41:23.288+07:00Berhenti Sejenak, untuk Melangkah Lebih Jauh<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPdrmep7m3xeLR6tY5Qd2wklYYM6J6VGk5-PiuprjmeiLLXEkxpzPMuqf33dFLO8lSpUNasIUUuePp6CmqV9xRGpqMfRHc6VVKiWj6upN9Or52U_idVhISp2Aa-Y-WV7uZMw0hSLUoqm0/s1600-h/hore.bmp"><span style="color:#009900;"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5145157524894470242" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 98px; CURSOR: hand; HEIGHT: 124px" height="170" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPdrmep7m3xeLR6tY5Qd2wklYYM6J6VGk5-PiuprjmeiLLXEkxpzPMuqf33dFLO8lSpUNasIUUuePp6CmqV9xRGpqMfRHc6VVKiWj6upN9Or52U_idVhISp2Aa-Y-WV7uZMw0hSLUoqm0/s200/hore.bmp" width="133" border="0" /></span></a><span style="color:#009900;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><em>Siapa yang kwalitas hidupnya hari ini sama dengan kemaren maka dia merugi,<br />Siapa yang kwalitas hidupnya hari ini lebih buruk dari kemaren maka dia celaka,<br />Siapa yang kwalitas hidupnya hari ini lebih baik dari kemaren maka ia beruntung,<br />(al Hadits)<br /></em><br />Waktu terus berlalu, hari berganti hari, bulan beganti bulan, tahun berganti tahun. Tak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2007. Sebentar lagi kita akan masuk di tahun 2008. Sudah berapa lama perjalanan hidup kita di dunia sampai detik sekarang ini. Tahun berganti tahun berarti usia kita bertambah namun jika kita telaah lebih jauh ada yang berkurang dari bertambahnya usia kita. Umur kita lah yang sebenarnya berkurang. Jika kita ditakdirkan hidup di dunia ini sampai berumur 60 tahun, berarti jatah hidup kita sekarang berkurang satu tahun.</span><br /></span><div align="justify"><span style="font-family:trebuchet ms;"><br /><span style="color:#009900;">Di penghujung tahun 2007 ini adalah kesempatan kita untuk melakukan muhasabah, introspeksi, melihat ke dalam diri dan berhenti sejenak untuk mengevaluasi segala sesuatu yang telah kita perbuat di sepanjang tahun 2007 sebelum kita melangkah lebih jauh ke depan menghadapi tahun 2008. Sudahkan kita melakukan kebaikan, sudahkah apa yang kita lakukan selama ini bisa dirasakan oleh saudara-saudara kita, orang lain sehingga kita bisa memberikan manfaat kepada mereka. Lebih banyak mana kebaikan yang kita perbuat dengan keburukan yang kita lakukan selama ini. Mari kita mencoba untuk berkaca melihat apa yang ada dalam diri kita. Kini saatnya kita memperbaiki diri kita dari segala kekurangan yang ada dan terus berusaha meningkatkan kebaikan yang telah kita lakukan. Karena waktu akan terus berjalan maju, dia tidak akan berjalan mundur. Seperti apa yang diajarkan oleh Imam Ghazali bahwa masa lalu adalah sesuatu yang paling jauh dari diri kita bukannya langit, matahari ataupun bulan karena kita tidak akan mungkin kembali ke masa lalu dengan bantuan teknologi apa pun. </span></span></div><span style="font-family:trebuchet ms;"><br /><div align="justify"><br /><span style="color:#009900;">Maka dari itu kawan sebelum kita melangkah menuju 2008 dan sebelum kita meninggalkan 2007 mari kita berenti sejenak untuk menyiapkan bekal perjalanan kita di tahun 2008. Bukankah kita tidak ingin disebut orang yang merugi apalagi sampai dikatakan sebagai orang yang celaka seperti yang dipesankan oleh Rasulullah. Jadilah manusia yang beruntung, manusia yang selalu ada perubahan dalam dirinya ke arah yang lebih baik, bertambahnya kwalitas hidup kita, meningkatnya kebaikan-kebaikan yang kita lakukan.</span></div><br /><div align="justify"><br /><span style="color:#009900;">Akhirnya semoga segala amal kebaikan kita selama ini diterima oleh Allah, Swt dan dosa kita diampuni oleh-Nya. Mudah-mudahan aktivitas kita di tahun mendatang selalu mendapat ridho-Nya dan senantiasa bernilai ibadah. Amien...</span></span></div>Muhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-82697616369983195332007-12-13T16:36:00.000+07:002008-12-13T15:41:23.434+07:00Bersyukur dalam Segala Suasana<div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq-t-m9sv018SdRGpK4e_z3avFfXzqB2MNcNKAu1wfvu6Yt_bJF0ZzsBqCPlgDHh0DLrEgcn9doM_15HbJtIUubzoqV8ng4uvvjBXrVlNLn0Hdz9cTvVeEqdxbuBxPaO6hSWFsaRqOhdI/s1600-h/Time.jpg"><span style="font-family:trebuchet ms;color:#009900;"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5143395340754333634" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 132px; CURSOR: hand; HEIGHT: 114px" height="141" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq-t-m9sv018SdRGpK4e_z3avFfXzqB2MNcNKAu1wfvu6Yt_bJF0ZzsBqCPlgDHh0DLrEgcn9doM_15HbJtIUubzoqV8ng4uvvjBXrVlNLn0Hdz9cTvVeEqdxbuBxPaO6hSWFsaRqOhdI/s200/Time.jpg" width="156" border="0" /></span></a><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="color:#009900;"> Jarum jam menunjukkan pukul 07.30 saatnya saya berangkat ke kantor. Kebetulan kantor tempat saya bekerja ditempuh kurang lebih tiga puluh menit dengan naik motor. Seperti biasanya dengan motor yang selalu mnemani saya pergi dan pulang kantor pagi itu saya melaju di jalan raya dari rumah menuju ke kantor. Begitu ramainya jalan raya saat itu karena memang jam-jam segitu waktunya manusia mulai berktifitas. Jalanan mulai macet ketika saya memasuki di pertigaan pasar Genuk sampai depan kampus Unissula. Begitu padatnya arus lalu lintas yang dipenuhi mulai dari pejalan kaki, sepeda onthel, sepeda motor, becak, bus, truck sampai mobil mewah. Semuanya bisa dilihat disana. Mereka ada yang buruh pabrik, pekerja kantor, pelajar, mahasiswa, pejabat, direktur perusahaan dan bermacam profesi lainnya. Pagi itu juga mereka mulai berangkat beraktifitas mencari karunia Allah di muka bumi ini. Allah memang Mahakaya bersifat Rahman dan Rahim. Dia tidak tebang pilih dalam memberikan kasih sayang dan nikmat-Nya kepada hamba-Nya. Allah berikan jika mereka mau berusaha. Namun kadang kita sebagai makhluk Allah sering lupa bersyukur atas nikmat yang Dia berikan kepada kita. Sering kita lupa siapa yang memberi kita hidup sehingga kita dapat beraktifitas sehari-hari. Sudah seharusnya kita berterima kasih kepada dzat yang setiap detik menggerakkan jantung kita, mengerdipkan mata kita sehingga kita dapat menikmati indahnya dunia.<br />Sesampainya di kantor jarum jam sudah menunjukkan pukul 07.55 Wib. Syukur alhamdulillah saya bisa sampai di kantor dengan selamat dan tidak terlambat, karena jam kerjanya mulai pukul 08.00. Saya berusaha untuk selalu bisa bersyukur dalam setiap keadaan. Dengan syukur kepada-Nya kita tidak akan menjadi sombong karena yang mempuntai sifat sombong hanyalah Allah, Swt. Bicara soal syukur saya jadi teringat kejadian beberapa waktu lalu kebetulan saya lupa hari & tanggalnya. Siang itu datang teman saya yang baru balik dari lapangan masuk ke kantor. Dia berjalan menuju ke arah dispenser. Kelihatannya dia begitu haus. Maklum baru saja dia pulang dari survey lapangan (yang cuaca saat itu sedang panas) untuk sebuah proyek. Dia kemudian mengambil air putih dari dispenser itu ke dalam segelas dan meminumnya. Segaaaaarrrr…nikmat sekali air putih ini kalau lagi haus begini. Saya sedikit heran dengan ucapan teman saya tadi. Lalu saya bertanya pada dia, memangnya kalau tidak lagi haus air putihnya gak terasa segar ya..? dia menjawab, bukan begitu kawan air putih ini akan terasa lebih segar jika diminum disaat kita haus. Beda rasanya kalau kita minum dalam keadaan tidak haus. Ooo..beitu ya..? Tanya saya. Betul teman, jawab dia lagi.<br />Dari kejadian itu saya dapat sebuah pelajaran. Nikmat Allah yang kita terima tidak selalu hal-hal yang kita anggap enak. Kalau kita renungkan Allah memberikan rasa haus kepada manusia itu juga suatu nikmat. Karena dengan adanya rasa haus itu kita bisa merasakan segarnya air putih, seperti yang dikatakan teman saya tadi : yang membuat air putih itu terasa lebih segar ya rasa haus itu. Contoh lain rasa lapar juga akan menambah nikmatnya makanan yang kita makan. Begitu juga dengan rasa sakit. Kita akan tahu nikmatnya karunia sehat jika kita sedang sakit. Jadi rasa haus, lapar dan sakit juga merupakan nikmat dari Allah. Semoga kita tidak termasuk dalam golongan orang yang kufur nikmat tapi sebaliknya mudah-mudahan kita termasuk dalam kategori orang yang senantiasa menyukuri nikmat dan karunia-Nya dalam segala kejadian dan suasana di setiap hembusan nafas kita sehingga Allah Swt akan selalu menambah nikmat-Nya kepada kita. Amien. Semoga …..<br /></span></div></span>Muhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7902646714891812258.post-20565452638396031362007-12-13T08:55:00.000+07:002008-12-13T15:41:23.622+07:00Life is Choice<div align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn704CjxJl9mS_r3lfxZ_ggS_Qy5bHh6It9Y5i13a-RP2-RAUcL-pLX98IkhMnfH1don0LvKolh1KLqYEFXGqyygNI6q1Iqidm9bFyU5shgXdeHxDYIO5ubdBDeglLA7nqODVuExjvHiQ/s1600-h/DREAM.bmp"><span style="color:#003300;"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5143643183850410066" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" height="130" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn704CjxJl9mS_r3lfxZ_ggS_Qy5bHh6It9Y5i13a-RP2-RAUcL-pLX98IkhMnfH1don0LvKolh1KLqYEFXGqyygNI6q1Iqidm9bFyU5shgXdeHxDYIO5ubdBDeglLA7nqODVuExjvHiQ/s200/DREAM.bmp" width="121" border="0" /></span></a><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="color:#009900;"><strong><em><span style="color:#003300;">Berani memilih berani menuai</span><br /></em></strong>Ada sebuah ilustrasi bagus yang bisa jadi inspirasi buat kita semua, “Ketika kita terbangun dari mimpi indah, hanya ada 2 pilihan; akankah kita tidur lagi untuk melanjutkan mimpi itu ataukah sebaliknya bangun dan bergerak untuk mewujudkan mimpi tersebut”<br />Adalah sebuah kenyataan bahwa sebenarnya hidup adalah memilih. Tuhan menciptakan manusia selain dibekali nafsu juga dikaruniai akal. Yang disebut akal adalah sifat yang ada di dalam hati yang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk , mana yang manfaat dan mana yang madharat. Karena akal juga lah yang membedakan manusia dengan hewan. Dengan akal manusia bisa memilih semua hal sesuai dengan kehendaknya dengan konsekuensinya masing-masing.<br />Pilhan kita sekarang adalah yang akan menentukan masa depan kita juga. Maka ilustrasi indah diatas bisa kita jadikan bahan renungan akankah kita akan terus hidup dalam mimpi dengan ribuan harapan dan hayalan semata ataukah kita tergerak untuk bangun dari mimpi dengan berusaha, belajar, berkarya untuk mewujudkan mimpi indah menjadi sebuah kenyataan. Apapun pilihan kita itu akan membawa hasil yang akan kita rasakan dampaknya. Tinggal kita mau pilih yang mana ? Tetap tidur dengan segala mimpi yang indah atau bangun untuk meraih mimpi…..</span></span></div>Muhammad Asyiqhttp://www.blogger.com/profile/16751194769741996807noreply@blogger.com0